Rwanda sempat menutup perbatasannya dengan Republik Demokratik Kongo hari Kamis (1/8), dalam upaya pihak kesehatan menanggulangi wabah Ebola yang telah membunuh lebih dari 1.800 orang.
Saksi mata mengatakan kepada VOA bahwa pihak berwajib telah mencegah hampir semua orang melintas batas antara kota Gisenyi di Rwanda dan kota Goma di Kongo selama beberapa jam, setelah virus Ebola terdeteksi di Goma. Orang yang diperbolehkan melintas hanyalah warga negara Kongo di Rwanda yang ingin kembali.
Kementerian Kesehatan Rwanda membantah perbatasan pernah ditutup, dan pada Kamis sore, orang diperbolehkan melintasi batas melalui kedua kota tersebut.
Penutupan singkat ini bertolak belakang dengan permohonan World Health Organization atau WHO, organisasi kesehatan sedunia, agar negara-negara tidak menutup perbatasannya atau menerapkan sanksi pembatasan perjalanan ke Kongo.
Lebih dari 2,500 kasus Ebola telah dilaporkan di Kongo sejak wabah itu muncul setahun lalu dengan tingkat kematian mencapai 70 persen.(ti/ka)