Pemerintah Hong Kong dijadwalkan akan melangsungkan pertemuan Rabu sore (4/9) di tengah-tengah munculnya spekulasi bahwa pemimpin Carrie Lam, kemungkinan akan secara resmi membatalkan RUU ekstradisi sesuai tuntutan para demonstran.
RUU yang memungkinkan warga Hong Kong dikirim ke China daratan untuk diadili ini telah memicu protes besar-besaran yang mennguncang kota itu sejak Juni. Lam telah menghentikan pembahasan RUU itu, namun para demonstran ingin agar RUU itu sepenuhnya dibatalkan. Mereka juga menginginkan reformasi pemerintah yang dilakukan secara demokratis dan penyelidikan independen mengenai tindakan polisi terhadap para pemrotes.
Legislator propemerintah Michael Tien mengukuhkan, ia diberitahu mengenai pertemuan itu Selasa. Pertemuan itu sendiri akan diikuti sejumlah anggota Kongres Rakyat Nasional dan Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China. Ia mengatakan, ia tidak memiliki rincian mengenai agenda pertemuan itu.
“Gosip menyebutkan, ia akan mengumumkan pembatalan sepenuhnya RUU itu,” kata Tien melalui telepon kepada Associated Press, namun menambahkan, bahwa langkah itu tidak mungkin mengubah persepsi publik.
“Sedikit terlambat. Fokus Hong Kong saat ini adalah bukan pembatalan RUU itu melainkan penyelidikan independen atas dugaan pelanggaran yang dilakukan polisi,” katanya.
Lam tidak dijadwalkan melangsungan konferensi pers. Surat kabar The South China Morning Post mengutip sumber pemerintah yang dirahasiakan namanya yang mengatakan, bahwa RUU itu akan dibatalkan sebelum lembaga legisaltif kota itu kembali bekerja Oktober mendatang. [ab/uh]