Rusia mengumumkan gencatan senjata 48 jam di Aleppo Rabu (15/6) malam, beberapa jam setelah Amerika Serikat meminta Rusia dan Presiden Suriah Bashar al-Assad agar mematuhi gencatan senjata di seluruh penjuru Suriah yang disepakati pada Februari lalu.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Rusia disebutkan, berdasarkan prakarsa Rusia, gencatan senjata telah diberlakukan di Aleppo selama 48 jam mulai Rabu dini hari dengan tujuan menurunkan tingkat kekerasan bersenjata dan menstabilkan situasi.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry menuduh Rusia dan pemerintah Suriah memberlakukan gencatan senjata secara selektif, sementara pasukan Assad melanjutkan kampanye mereka untuk merebut kembali Aleppo, kota terbesar di Suriah dan situs warisan dunia UNESCO.
Kerry Rabu mengatakan di Oslo, Norwegia bahwa jelaslah gencatan senjata itu rapuh serta riskan dan penting sekali untuk memberlakukan gencatan senjata yang sungguh-sungguh.
Kerry mengatakan para anggota oposisi Suriah juga akan dianggap bertanggungjawab atas berlanjutnya pertempuran.
Gencatan senjata Februari lalu sebagian besar ambruk dan sedikit sekali kemajuan yang dicapai dalam merundingkan transisi politik yang seharusnya akan dimulai pada 1 Agustus mendatang. [uh/ab]