Tautan-tautan Akses

Rusia Skeptis atas Keputusan AS Persenjatai Ukraina


Seorang tentara Ukraina berdiri di atas kendaraan militer dekat Artemivsk, timur Ukraina, 23 Februari 2015. (Foto:Dok)
Seorang tentara Ukraina berdiri di atas kendaraan militer dekat Artemivsk, timur Ukraina, 23 Februari 2015. (Foto:Dok)

Presiden Ukraina, Sabtu (23/12), berterima kasih kepada Amerika atas keputusan memberi senjata mematikan ke negara itu, sedangkan diplomat-diplomat di Rusia memperingatkan tindakan itu hanya akan menuai lebih banyak pertumpahan darah.

Tanggapan keras Rusia disampaikan sehari setelah Amerika mengumumkan akan memberi Ukraina senjata mematikan untuk membantu negara itu dalam perang melawan separatis yang didukung Rusia di bagian timur negara tersebut.

Sebaliknya, Ukraina menanggapi tindakan itu dengan berterima kasih kepada Presiden Donald Trump atas "kepemimpinannya" dan bersikeras bahwa senjata itu tidak untuk tujuan menyerang.

Dalam pernyataan, Jumat (22/12), Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan keputusan menyediakan Ukraina "kemampuan pertahanan yang lebih baik" sejalan dengan "upaya membantu Ukraina membangun kapasitas pertahanan jangka panjangnya, guna mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayahnya."

Pernyataan itu menambahkan, bantuan Amerika itu sepenuhnya bersifat pertahanan.

Laporan dari jaringan televisi ABC, yang disampaikan sebelum pengumuman itu, menyebutkan paket pertahanan senilai 47 juta dolar itu mencakup penjualan 210 misil anti-tank dan 35 peluncur misil. Departemen Luar Negeri Amerika tidak membenarkan laporan itu.

Presiden Amerika Donald Trump menyerukan hubungan yang lebih baik dengan Rusia, tetapi langkah itu kemungkinan akan mengancam rencana tersebut.[ka]

XS
SM
MD
LG