Rusia memperingatkan Amerika Serikat sehubungan dengan kemungkinan pemberlakuan rancangan undang-undang yang hendak menghukum para pejabat Rusia yang tersangkut dalam pelanggaran hak azasi manusia.
Rancangan, yang dinamakan "Pertanggungjawaban Kekuasaan Hukum Sergei Magnitsky", hendak membekukan rekening-rekening di bank-bank Amerika dan menolak visa ke Amerika bagi para pejabat yang korup dan pelanggar hak azasi manusia.
Kremlin memandang rancangan undang-undang itu ditujukan terhadap Russia. Sergei Magnitsky, seorang pengacara anti-korupsi Rusia, mengungkapkan penipuan pajak $230 juta, yang kabarnya dilakukan oleh para pejabat pemerintah, namun tidak dipenjarakan meskipun telah dituduh melakukan pencurian sistematis. Ia meninggal dunia dalam tahanan pra-peradilan bulan November tahun 2009 setelah hampir setahun dalam pernjara.
Undang-undang Amerika itu hendak menolak visa bagi para pejabat Rusia yang dicurigai menutup-nutupi kematian Magnitsky.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich mengatakan rancangan undang-undang itu akan menimbulkan akibat negatif terhadap seluruh hubungan Rusia-Amerika.
Para anggota Kongres Amerika diperkirakan akan mengadakan pemungutan suara dalam beberapa hari mendatang mengenai sebuah paket yang menggabung Undang-Undang Magnitsky dengan rancangan yang hendak memberi kepada Rusia hubungan perdagangan normal yang permanen.
Penegakan hubungan demikian mengharuskan para anggota Kongres mencabut amandemen Jackson-Vanik tahun 1974, satu peninggalan Perang Dingin yang akan mengakibatkan pengenaan bea yang lebih tinggi atas ekspor Amerika ke Rusia.
Amandemen Jackson-Vanik menghubungkan bea Amerika yang ringan atas barang impor dari Rusia, dengan hak azasi Yahudi Soviet. Amandemen tersebut sudah usang, tetapi para anggota Kongres Amerika enggan mencabutnya tanpa meluluskan rancangan undang-undang yang terus menekan Moskow karena keprihatinan hak azasi manusia.
Rancangan, yang dinamakan "Pertanggungjawaban Kekuasaan Hukum Sergei Magnitsky", hendak membekukan rekening-rekening di bank-bank Amerika dan menolak visa ke Amerika bagi para pejabat yang korup dan pelanggar hak azasi manusia.
Kremlin memandang rancangan undang-undang itu ditujukan terhadap Russia. Sergei Magnitsky, seorang pengacara anti-korupsi Rusia, mengungkapkan penipuan pajak $230 juta, yang kabarnya dilakukan oleh para pejabat pemerintah, namun tidak dipenjarakan meskipun telah dituduh melakukan pencurian sistematis. Ia meninggal dunia dalam tahanan pra-peradilan bulan November tahun 2009 setelah hampir setahun dalam pernjara.
Undang-undang Amerika itu hendak menolak visa bagi para pejabat Rusia yang dicurigai menutup-nutupi kematian Magnitsky.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich mengatakan rancangan undang-undang itu akan menimbulkan akibat negatif terhadap seluruh hubungan Rusia-Amerika.
Para anggota Kongres Amerika diperkirakan akan mengadakan pemungutan suara dalam beberapa hari mendatang mengenai sebuah paket yang menggabung Undang-Undang Magnitsky dengan rancangan yang hendak memberi kepada Rusia hubungan perdagangan normal yang permanen.
Penegakan hubungan demikian mengharuskan para anggota Kongres mencabut amandemen Jackson-Vanik tahun 1974, satu peninggalan Perang Dingin yang akan mengakibatkan pengenaan bea yang lebih tinggi atas ekspor Amerika ke Rusia.
Amandemen Jackson-Vanik menghubungkan bea Amerika yang ringan atas barang impor dari Rusia, dengan hak azasi Yahudi Soviet. Amandemen tersebut sudah usang, tetapi para anggota Kongres Amerika enggan mencabutnya tanpa meluluskan rancangan undang-undang yang terus menekan Moskow karena keprihatinan hak azasi manusia.