Rusia hari Senin (22/2) mengutuk beberapa serangan pemboman maut di Suriah, dengan mengatakan serangan itu bertujuan untuk menggagalkan usaha perdamaian.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam pernyataan serangan terror, yang diklaim oleh ISIS itu, memerlukan reaksi yang memadai dari masyarakat internasional.
Beberapa pemboman di Damaskus menewaskan sedikitnya 83 orang hari Minggu, sementara pemboman di Homs menewaskan 59 orang lagi.
Rusia dan Amerika Serikat sedang berusaha meyakinkan pihak-pihak yang berlawanan dalam sengketa Suriah agar menerima usul gencatan senjata yang baru itu.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan hari Minggu “persetujuan sementara” telah dicapai dengan Rusia dan dapat dimulai dalam waktu beberapa hari lagi. Ia berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang kementeriannya mengatakan kedua negara kuat itu menyepakati batasan gencatan senjata tersebut. Kedua menteri luar negeri tidak mengeluarkan rincian gagasan itu. [gp]
