Rusia mengatakan Amerika akan mengacaukan situasi di Ukraina jika Ukraina diberi senjata untuk membantu melawan separatis.
Nikolai Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Presiden Vladimir Putin, mengatakan dalam sebuah pertemuan badan penasehat Kremlin hari Kamis (20/11) bahwa Amerika adalah "salah satu penggagas konflik" di Ukraina, ditambahkan jika pasokan senjata diberikan kepada pemerintah Ukraina, "konflik akan berkembang. "
Komentar itu mengulangi pernyataan sebelumnya hari Kamis oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich, yang mengatakan jika Amerika memutuskan memasok senjata kapada pemerintah Ukraina, maka akan menjadi "faktor destabilisasi serius yang dapat mempengaruhi keseimbangan kekuatandi wilayah tersebut."
Hari Rabu, calon yang diajukan Presiden AS Barack Obama untuk mengisi jabatan nomor dua dalam Departemen Luar Negeri mengatakan Gedung Putih sebaiknya mempertimbangkan memberi senjata untuk membela diri kepada militer Ukraina.
Tony Blinken mengatakan kepada Komite Hubungan Luar Negeri Senat bahwa mempersenjatai militer Ukraina bisa memaksa Rusia untuk memikirkan kembali perannya dalam pemberontakan pro-Rusia yang melanda Ukraina timur.
Baik Senat dan Kongres Amerika telah menyuarakan dukungan bagi bantuan tersebut, namun pemerintahan Obama sejauh ini memutuskan untuk tidak menyediakan senjata.
Wakil Presiden AS Joe Biden Kamis malam tiba di Ukraina, di mana ia akan bertemu dengan para pemimpin negara tersebut.
Sementara itu, PBB mengatakan dalam sebuah laporan baru pemantauan HAM yang dirilis hari Kamis bahwa hampir 1.000 orang tewas dan pelanggaran berat HAM terus berlanjut dalam beberapa minggu sejak perwakilan pemerintah Ukraina dan pemberontak menandatangani perjanjian gencatan senjata.
