Rusia melaporkan 20.582 kasus baru COVID-19 hari Jumat (6/11), suatu rekor harian baru. Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, tidak memberi rincian apapun mengenai langkah-langkah yang akan diambil para pejabat kesehatan masyarakat untuk membendung lonjakan tersebut.
Dengan lebih dari 1,7 juta kasus COVID-19 di Rusia, hanya AS, India dan Brasil yang melampaui catatan Rusia itu.
India melaporkan lebih dari 47 ribu kasus baru COVID hari Jumat (6/11).
Sementara itu, siapa pun yang bepergian dari Denmark ke Inggris sekarang harus mengisolasi diri selama 14 hari. Denmark hari Jumat dikeluarkan dari koridor perjalanan Inggris, menyusul perebakan virus corona di peternakan-peternakan cerpelai di negara di Skandinavia itu.
Denmark juga telah mengumumkan akan membantai lebih dari 15 juta ekor cerpelai dalam upaya menghentikan penyebaran virus corona yang bermutasi yang ditemukan pada cerpelai.
Virus corona juga menyebar di berbagai penjuru Eropa. Inggris hari Kamis (5/11) memulai PSBB empat pekan, sedangkan Yunani akan memulai PSBB selama tiga pekan mulai Sabtu (7/11).
Italia memulai restriksi terkait virus corona itu secara nasional. Dalam apa yang disebut “PSBB lunak,” negara itu telah dibagi-bagi berdasarkan warna, sesuai dengan risikonya, dalam penetapan restriksi tersebut.
AS, hari Kamis (6/11) mencatat jumlah tertinggi kasus COVID-19 sejak pandemi merebak, dengan tambahan lebih dari 117 ribu kasus baru.
Kabar mengenai pertumbuhan pesat virus di AS muncul sementara para pemilih menunggu hasil akhir pemilihan presiden di negara ini.
Virus “memburu kita semua,” kata Gubernur Ohio Mike DeWine. “Virus ini tidak peduli apakah kita memilih Donald Trump, tidak peduli apakah kita mendukung Joe Biden.”
Virus di AS terutama menyebar di kawasan tengah dan apa yang disebut Great Plain, yang merupakan wilayah luas di bagian tengah dan barat Amerika.
AS membukukan 9,6 juta dari 48,6 juta kasus yang tercatat di seluruh dunia. [uh/ab]