Para aktivis Suriah melaporkan serangan udara baru Rusia hari Rabu (7/10) di Suriah Barat bersama dengan serangan pasukan propemerintah di darat. Sementara itu Rusia mempertimbangkan koordinasi dengan Amerika Serikat dan Turki setelah mendapat kecaman atas operasinya di Suriah selama sepekan ini.
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris dan memantau kekerasan di Suriah menyatakan, serangan-serangan udara tersebut berlangsung di provinsi Hama dan Idlib, di mana pasukan Suriah menembakkan misil darat-ke-darat di kawasan itu.
Juga Rabu, pemimpin Liwa Suqour al-Jabar, sebuah kelompok pemberontak yang dilatih Amerika, mengatakan kepada Reuters bahwa serangan-serangan udara Rusia menghancurkan gudang senjata utama kelompok itu di provinsi Aleppo setelah menyerang kamp pelatihannya di Idlib pekan lalu.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, para pakar pertahanan Rusia dan Amerika dijadwalkan bertemu hari Rabu untuk membahas proposal guna “mengkoordinasi tindakan dalam perang melawan” militan Negara Islam (ISIS) di Suriah.
Menteri Pertahanan Amerika Ash Carter mengatakan kepada wartawan hari Selasa bahwa kedua pihak mengadakan pembicaraan pekan lalu yang diprakarsai Rusia. Carter juga menolak berkomentar mengenai tanggapan Amerika terhadap pelanggaran wilayah angkasa Turki oleh pesawat-pesawat tempur Rusia, dengan mengatakan bahwa isu tersebut akan dibahas dalam pertemuan menteri pertahanan NATO hari Kamis.
Rusia dan Turki masing-masing telah membicarakan tentang kemungkinan membentuk kelompok kerja bersama guna mengkoordinasi dan mencegah kemungkinan terjadinya insiden terkait serangan udara Rusia di Suriah. [uh]