Pihak berwenang mengatakan hari Sabtu (30/4) lebih dari 120 orang telah ditolong dan dibawa ke rumah sakit untuk mengobati luka mereka. Palang Merah mengatakan rumah-rumah di dekatnya turut menderita akibat kerubuhan itu Jumat malam.
Gedung hunian yang besar itu terletak di kawasan berpenghasilan rendah, dan berpenduduk padat di Nairobi yang bernama Huruma.
Hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor di banyak daerah kota itu yang mempersulit tim-tim SAR yang berusaha mencapai tempat bencana. Sebelumnya hari Jumat, tiga orang di bagian lain kota itu tewas setelah banjir menyebabkan tembok sekeliling bangunan runtuh.
Golongan menengah yang meningkat di Kenya telah menyebabkan peningkatan permintaan akan perumahan di kota tersebut, tetapi bahan bangunan yang digunakan dalam pembangunan yang meningkat pesat belakangan ini telah dipertanyakan setelah beberapa bangunan rubuh dalam satu tahun ini yang menewaskan lebih dari 12 orang.
Presiden Uhuru Kenyatta memerintahkan pemeriksaan kembali setiap bangunan di negara itu tahun lalu setelah 8 gedung rubuh, yang menewaskan paling sedikit 15 orang. Laporan dari Perhimpunan Arsitek Kenya menaksir bahwa separuh bangunan di Nairobi tidak mematuhi peraturan. [gp]