Ribuan orang menggelar unjuk rasa di pusat kota Budapest pada Selasa (26/3) untuk menuntut pengunduran diri perdana menteri nasionalis Hungaria, Viktor Orban. Tuntutan itu disampaikan setelah salah seorang tokoh pengkritik pemerintah merilis rekaman yang diduga melibatkan salah satu menteri utama kabinetnya terlibat dalam kasus korupsi besar.
Demonstrasi itu diserukan oleh mantan pegawai pemerintah, Peter Magyar, setelah dia mempublikasikan klip rekaman suara pada pagi harinya.
“Negara kita tenggelam dalam krisis politik, moral dan hukum terbesar sejak pergantian rezim [akhir komunisme] dalam beberapa pekan saja, dengan menyembunyikan kasus-kasus kejahatan pedofilia, mengampuni skandal, pihak eksekutif yang korup dan aparat pemerintah yang juga korup,” kata Magyar.
“Kita tidak akan membiarkan skandal hukum dan politik terbesar dalam 30 tahun terakhir ditutup-tutupi,” tambah Magyar di depan para pendemo. Dia juga menuntut pengunduran diri Kepala Jaksa Peter Polt, yang independensinya dipertanyakan.
Beberapa ribu pengunjuk rasa berkumpul di depan kantor kepala kejaksaan, tetapi jumlah massa kian bertambah ketika mereka berjalan kaki menuju alun-alun di dekat gedung parlemen.
Magyar, mantan suami dari bekas menteri kehakiman Judit Varga, membuat politik Hungaria bergejolak sejak dia dikenal mengurusi skandal pengampunan kasus pelecehan anak-anak.
Varga dipaksa mundur akibat skandal itu dan sejak itu Magyar muncul sebagai pengkritik utama Orban.
Dia mengunggah klip suara sepanjang dua menit di media sosial pada pagi hari sebelum dia memberikan kesaksian kepada jaksa yang menyelidiki kasus korupsi.
Dalam rekaman itu, dua orang terdengar berbicara tentang penyelidikan sebuah kasus korupsi, yang melibatkan mantan wakil menteri Varga.
Magyar mengklaim, percakapan itu terjadi pada Januari 2023 antara dirinya sendiri dan Varga, yang ketika itu masih menjadi istrinya.
Dia mengatakan, rekaman itu berisi bukti bahwa Antal Rogan, salah seorang menteri dalam kabinet perdana menteri Viktor Orban, dan juga stafnya telah memanipulasi catatan penyelidikan.
“Tentu, mereka melakukannya sendiri,” kata perempuan yang disebut sebagai Varga dalam rekaman, yang jelas merujuk pada Rogan dan stafnya.
AFP belum dapat segera memeriksa keaslian rekaman tersebut.
Varga merespons pengungkapan rekaman itu dengan menuduh Magyar melakukan kekerasan dalam rumah tangga dan memprovokasinya agar mengungkap berbagai hal.
“Dia membaca rumor di media dan sejak itu dia terus-menerus meneror saya selama beberapa hari. Saya mengatakan apa yang ingin dia dengar supaya saya bisa segera pergi,” tulis Varga di akun resmi Facebooknya. Setelah itu dia juga menyatakan bahwa Magyar menggunakan rekaman itu untuk memerasnya.
Pemerintah Hungaria belum merespons isi dari rekaman itu.
“Perselisihan dalam rumah tangga dengan istri yang menjadi korban intimidasi tidak memiliki kaitan apapun dengan kehidupan masyarakat,” kaya kepala staf PM Orban, Gergely Gulyas, dalam rekaman video.
Magyar menolak tuduhan Varga dan dengan tegas mengatakan bahwa dia membuat rekaman itu setelah mantan istrinya memberi tahu dia bahwa lingkaran dalam Perdana Menteri Orban adalah sebuah “pemerintahan mafia yang memerangkap.”
Magyar juga mengklaim dirinya memiliki lebih banyak rekaman dengan pejabat-pejabat pemerintah lainnya. [ns/rd]
Forum