Ribuan orang pendukung partai-partai oposisi utama Pakistan berkumpul pada rapat umum di Islamabad pada Senin (28/3) malam.
Sebelumnya, para legislator oposisi Pakistan meluncurkan mosi tidak percaya terhadap PM Imran Khan, dengan harapan menyingkirkan pemerintahan Khan atas tuduhan bahwa ia salah mengurus ekonomi negara itu.
Aliansi legislator oposisi yang disebut Gerakan Demokratik Pakistan telah berusaha mengubah mitra-mitra koalisi Khan untuk melawannya, sebagian tampaknya siap meninggalkan Khan.
Shahbaz Sharif, pemimpin oposisi di Majelis Nasional, majelis rendah di parlemen, mengusulkan mosi tidak percaya terhadap Khan.
Dalam aksi Senin (28/3) malam, Sharif mengatakan, “Akibat ketidakjujuran, ketidakmampuan dan korupsi Imran Khan, negara malang ini mengalami pemerintahannya selama empat tahun terakhir. Dan kemudian kami para legislator memutuskan, karena keinginan dan tuntutan 2,2 miliar orang Pakistan, untuk meluncurkan mosi tidak percaya terhadap perdana menteri pada bulan Maret.”
Qasim Suri, wakil ketua parlemen, menerima mosi itu dan menunda sidang hingga Kamis, sewaktu para legislator memulai perdebatan tiga hari sebelum mengadakan pemungutan suara.
Oposisi Pakistan menyatakan memiliki 172 suara yang diperlukan di majelis 342 kursi itu untuk menyingkirkan pemerintahan Khan.
Kekacauan politik terjadi setelah oposisi mengumumkan akan mengajukan mosi tidak percaya terhadap Khan beberapa pekan silam, yang membahayakan posisi pemerintah.
Ini menandai tantangan paling berat terhadap karier politik Khan.
Perkembangan hari Senin terjadi sehari setelah Khan bertekad akan mengalahkan upaya mosi tidak percaya itu dengan bantuan legislator dari partainya sendiri, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) dan sekutu-sekutu politiknya.
Tetapi pada hari Senin, empat legislator mengumumkan mereka keluar dari pemerintah koalisi Khan, dan memperkuat oposisi. [uh/ab]