Ribuan aktivis lingkungan berpawai di ibu kota Amerika hari Sabtu, dan di sekitar 300 kota di seluruh negeri, guna menggalang dukungan bagi hal-hal terkait iklim.
Acara itu, disebut Pawai Iklim Rakyat, sengaja diadakan tepat 100 hari Donald Trump menjabat presiden, ujar penyelenggara, yang mengecam apa yang mereka nilai sebagai kurangnya perhatian pemerintah terhadap masalah lingkungan. Mereka keberatan antara lain karena Trump mencabut pembatasan terhadap pertambangan, pengeboran minyak dan emisi gas rumah kaca di pembangkit listrik tenaga batu bara.
Demonstran berbaris dari gedung Kongres Amerika ke Gedung Putih, di mana mereka mengadakan rapat umum. Sekitar 300 pawai atau rapat umum serupa diadakan di kota-kota lain, mulai dari Seattle sampai Boston. Di Washington, mereka rela disengat suhu panas sekitar 35ยบ C sedangkan di Denver salju menyelimuti ratusan aktivis yang berkumpul.
Kelompok organisasi mitra, yang membentuk komite pengarah acara itu, umumnya kelompok lingkungan, tetapi juga mencakup beberapa serikat perdagangan, kelompok advokasi anti-perang dan anti-minoritas, seperti NAACP.
Kehadiran begitu banyak organisasi sponsor yang tidak terkait iklim tercermin dalam "landasan" kelompok itu, yang mencantumkan isu-isu yang menurut aktivis penting, tetapi dirasakan tidak ditangani secara memadai oleh pemerintah Trump.
Landasan itu memadukan masalah, yang menurut penyelenggara timbul akibat perubahan iklim, dengan masalah ekonomi dan keadilan sosial, dan menyerukan perubahan seperti menaikkan upah minimum nasional menjadi 15 dolar per jam.
Acara serupa akhir pekan lalu di Washington March for Science diikuti ribuan aktivis, memrotes apa yang mereka klaim sebagai penolakan pemerintahan Trump terhadap sains. Rapat umum serupa diadakan di 600 kota di dunia. [ka]