Perusahaan mobil Perancis, Renault, Senin (30/3) menyatakan telah mengoperasikan kembali dua pabriknya di China dan Korea Selatan setelah sempat ditutup pihak berwenang dalam usaha mengendalikan wabah virus corona.
"Semua pabrik Renault tutup, kecuali yang di China dan Korea Selatan. Kedua pabrik itu telah kembali beroperasi, atau sedang dalam proses melakukannya,” kata Renault dalam sebuah pernyataannya,
Pabrik Renault di Wuhan, pusat wabah virus corona, ditutup sementara akhir Januari lalu. Kapasitas produksi tahunannya mencapai 150.000 kendaraan.
Pabriknya di Busan, Korea Selatan, yang menghasilkan 216.000 kendaraan per tahun, diistirahatkan mulai 7 Februari.
Renault sebelumnya telah memperingatkan kemungkinan penutupan sejumlah pabriknya untuk memangkas biaya dalam menghadapi kiris virus corona setelah mengumumkan kerugian sebesar 156 juta dolar selama 2019 – tahun pertama perusahaan itu merugi selama satu dekade.
Angka penjualan Renault juga menurun 3,4 persen tahun lalu menjadi hanya 3,75 juta unit kendaraan.
Pemerintah Prancis, yang memiliki 15 persen saham Renault, mengatakan akan sangat hati-hati menanggapi penutupan pabrik dan pemangkasan jumlah pekerjaan. [ab/uh]