Tautan-tautan Akses

Rekor Kenaikan Harga Kopi Arabika Berlanjut


Pekerja memilah biji kopi arabika hijau di pabrik kopi di Pangalengan, Jawa Barat (foto: ilustrasi).
Pekerja memilah biji kopi arabika hijau di pabrik kopi di Pangalengan, Jawa Barat (foto: ilustrasi).

Kenaikan harga kopi arabika berlanjut pada Senin (10/2) setelah harganya mencapai rekor untuk sesi ke-13 berturut-turut. Di sisi lain, laporan cuaca kering dan panas yang terbentuk di wilayah produsen kopi Brazil membuat petani berpendapatan tinggi, enggan menjualnya.

Sementara itu, banyak perusahaan pemanggang kopi masih kekurangan pasokan dan ingin membeli.

Harga kopi arabika berjangka di bursa ICE KCc2, yang dilihat sebagai patokan harga global, mencapai rekor $4,186 per pon sebelumnya, dan diperdagangkan naik 4,9 persen pada $4,163 pada Senin siang.

Harga naik sekitar 25 persen sepanjang tahun ini setelah melonjak 70 persen tahun lalu.

Ada kekhawatiran di pasar tentang rendahnya stok di Brazil, yang menghasilkan hampir setengah dari arabika dunia. Petani di sana telah menjual sekitar 85 persen dari hasil panen saat ini, dan tidak terburu-buru untuk menjual lebih banyak kopi dengan harga dolar, terutama dengan menguatnya mata uang real Brazil (BRL) dan penurunan keuntungan mereka dalam mata uang lokal.

Namun, para pedagang besar mengatakan, reli harga arabika sampai batas tertentu telah menjadi sesuatu yang terus menerus dan tidak selaras dengan fundamental perdagangan.

“Ada yang percaya bahwa panen Brazil berikutnya bisa lebih baik dari yang diharapkan, tidak terlalu jauh melebihi tahun lalu, tetapi cukup untuk membuat prospeknya sedikit lebih cerah,” kata pedagang besar kopi, Icona Cafe.

Pialang Hedgepoint bahkan memperkirakan Brazil akan menghasilkan lebih banyak kopi tahun ini daripada tahun lalu, kata Icona, dengan 64,1 juta karung yang direncanakan untuk tahun 2025/26 dibandingkan dengan perkiraan 63,4 juta karung untuk musim sebelumnya. [ns/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG