Tautan-tautan Akses

Redam Corona, Pakistan Tangguhkan Penerbangan Internasional


Seorang pialang mengenakan masker di tengah kekhawatiran wabah virus corona (COVID-19) di Bursa Saham Pakistan (PSX) di Karachi, 16 Maret 2020. (Foto: AFP)
Seorang pialang mengenakan masker di tengah kekhawatiran wabah virus corona (COVID-19) di Bursa Saham Pakistan (PSX) di Karachi, 16 Maret 2020. (Foto: AFP)

Pakistan menangguhkan sementara semua kedatangan dan keberangkatan penerbangan internasional, Sabtu (21/3), untuk meredam penyebaran virus corona.

Larangan terbang sementara itu diberlakukan pada saat jumlah infeksi yang dikonfirmasi di negara itu naik menjadi hampir 700, termasuk tiga kematian.

Para pejabat pemerintah menyampaikan pengumuman itu dalam konferensi pers di Islamabad. Mereka menyebutkan bahwa jumlah pasien yang diduga terinfeksi telah naik menjadi lebih dari 4.000, dan sekitar 3.400 dikarantina.

Moeed Yusuf, pembantu Perdana Menteri Pakistan urusan Keamanan Nasional, mengatakan penangguhan penerbangan dua minggu itu diberlakukan terhadap penumpang, pesawat sewaan dan swasta, tetapi tidak berlaku pada pesawat yang mengangkut kargo atau diplomat.

“Kami menyadari kesulitan yang diakibatkan oleh keputusan ini terhadap sekitar 200 ribu penumpang, kebanyakan dari mereka warga Pakistan, yang akan tiba di Pakistan dalam dua minggu ke depan," kata Yusuf kepada para reporter di Islamabad.

Dia menegaskan pemerintah mengambil keputusan sulit sebagai bagian dari upaya untuk menjamin keselamatan dan keamanan rakyatnya di tengah semakin meningkatnya ancaman pandemi COVID-19.

Pakistan mengatakan mayoritas kasus yang dikonfirmasi dan diduga adalah warga Muslim Syiah yang baru-baru ini mengunjungi situs-situs keagamaan di Iran, salah satu negara yang paling terkena dampak wabah COVID-19.

Menteri Kesehatan Zafar Mirza mengatakan dalam tiga pekan terakhir lebih dari 6.000 jamaah datang dari negara tetangga tersebut di mana virus corona telah menewaskan lebih dari 1.300 warga Iran dan menjangkiti ribuan lainnya.

Para pejabat Pakistan mengatakan sekitar 5.000 warga negara mereka masih terkatung-katung di Iran dan sedianya akan kembali dalam beberapa hari ke depan, memicu kekhawatiran naiknya jumlah kasus virus corona. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG