Tentara yang akan dikirim ke medan tempur bisa berlatih dengan menggunakan perangkat virtual dan augmented reality untuk membiasakan diri dengan keadaan yang sesungguhnya di lapangan. Ini dimungkinkan dengan proyek yang disebut Open World Terrain. Kata Ryan McAlinden, kepala bagian simulasi pada University of Southern California:
“Tujuannya adalah menciptakan gambar tiga dimensi tentang tempat manapun di dunia ini dengan menggunakan sebanyak mungkin sumber data.”
Dengan menggunakan drone untuk mengumpulkan foto-foto, komputer bisa mengolahnya menjadi gambar-gambar tiga dimensi yang menunjukkan keadaan yang sesungguhnya di lapangan.
“Tujuannya adalah memungkinkan sebuah unit militer, seperti regu atau pleton, untuk melakukan hal ini dengan mudah, dengan menggunakan peralatan yang bisa dibawa dalam tas punggung. Komandan regu atau pleton itu bisa melihat kawasan operasi mereka dalam bentuk tiga dimensi sebelum memulai operasi yang sesungguhnya,” jelas McAlinden.
Pasukan Komando Marinir Amerika kini telah menggunakan teknologi ini untuk latihan, guna menentukan rute perjalanan yang akan ditempuh, tempat-tempat persembunyian dan tempat terbaik untuk memasang senjata-senjata berat.
Kata Ryan McAlinden lagi, teknologi tiga dimensi memungkinkan komandan tentara untuk melihat keadaan di lapangan dari berbagai sudut dan ketinggian, suatu hal yang tidak bisa dilakukan hanya dengan menggunakan kamera biasa.
Para periset kini sedang mengusahakan pembuatan teknologi ini untuk digunakan oleh Angkatan Darat, supaya tentara yang dikirim ke medan tempur bisa mengetahui apa yang akan mereka hadapi. [ii]