"(Saya) nonton unjuk rasa kemarin tapi kita kan baru saja melewati pemilu!" kata Trump di Twitter dari Gedung Putih, rumahnya selama empat tahun mendatang. "Kenapa mereka tidak memilih? Seleb sakit hati."
Tokoh feminis Gloria Steinem, bintang pop Madonna, aktris Scarlett Johansson dan tokoh-tokoh penting lainnya memimpin unjuk rasa Women's March hari Sabtu (21/1) di Washington sebagai penolakan atas pelantikan Trump sebagai presiden AS ke-45 sehari sebelumnya.
TONTON: Gloria Steinem berbicara pada Women's March
Dua jam kemudian, Trump mencuit lagi, "Unjuk rasa damai adalah ciri demokrasi kita. Walaupun saya tidak setuju, saya menghargai hak orang-orang untuk mengekspresikan pendapat mereka."
Trump juga membanggakan jumlah orang yang menonton pelantikannya di televisi dan mengatakan, "Wow, rating TV baru saja keluar: 31 juta orang nonton pelantikan, 11 juta lebih banyak dari rating 4 tahun lalu!"
Rating televisi Nielsen mengatakan 30,6 juta orang yang menonton pelantikan Trump mengalahkan jumlah 20,6 juta penonton saat pelantikan Presiden Obama ketika dilantik kedua kalinya pada tahun million 2013, tapi 19 persen lebih rendah daripada 37,8 juta orang yang menonton pelantikan Obama pertama pada tahun 2009. Warga Amerika biasanya menonton pelantikan ketika presiden baru diangkat, dan jumlah penonton terbesar, 41,8 juta adalah pada tahun 1981 ketika Ronald Reagan dilantik menjadi presiden pertama kalinya.
Perkiraan Jumlah Peserta
Trump, miliuner real estate yang menjadi politisi Republik, mengatakan dalam kunjungannya hari Sabtu ke CIA bahwa media berbohong tentang jumlah orang yang menghadiri pelantikannya. Berbagai media di As menunjukkan kawasan National Mall yang menghubungkan Gedung Capitol ke Monumen Nasional kosong saat ia dilantik, dibandingkan dengan foto pelantikan perdana Obama pada tahun 2009.
Pejabat AS tidak menyebutkan perkiraaan jumlah resmi, tapi presiden yang baru terpilih tersebut mengatakan, dengan keliru, bahwa orang-orang yang memenuhi kawasan National Mall dari Gedung Capitol, tempat ia dilantik, hingga Monumen Nasional, yang dibangun sebagai penghormatan kepada presiden pertama Amerika, George Washington, pada hari Jumat lalu.
Trump, tampaknya khawatir akan upaya delegitimasi kepemimpinannya, dan menuduh jaringan televisi menunjukkan "lapangan kosong" dan melaporkan hanya ada 250.000 orang yang menghadiri pelantikannya.
"Kelihatannya satu juta, satu juta setengah orang," kata Trump. "Media bohong."
Tak lama kemudian, juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan, "Ini jumlah penonton pelantikan terbanyak, titik, baik yang langsung datang menyaksikan atau dari seluruh dunia (melalui TV)," setelah mengatakan "tidak ada yang punya angka pasti" karena pemerintah telah lama berhenti memperkirakan jumlah kehadiran orang di berbagai acara di kawasan National Mall.
Trump selama ini sering mengecam laporan media tentang dirinya. Beberapa minggu setelah terpilih, ia menolak kesimpulan yang dikeluarkan komunitas intelijens AS bahwa Rusia ikut campur dalam pemilu AS untuk membantunya menang, dan hanya mengakui Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan peretasan komputer pemimpin kampanye Clinton, John Podesta, sesaat sebelum dilantik.
Kelompok anti rahasia WikiLeaks mengeluarkan ribuan email Podesta sebulan sebelum pemilu, yang banyak di antaranya membeberkan detil bagaimana pejabat Demokrat membantu Clinton memenangkan nominasi presiden mengalahkan Senator Vermont Bernie Sanders.
Kunjungan ke CIA
Trump, dalam kunjungannya ke CIA, berusaha menebus kesalahan atas penolakannya terkait kesimpulan Rusia mencampuri pemilu AS, dan mengatakan staf intelijens, “Saya mendukung kalian.”
“Saya tahu mungkin kalian kadang-kadang tidak mendapat dukungan seperti yang kalian harapkan, kalian akan mendapatkan dukungan. Mungkin kalian akan mengatakan ‘tolong jangan terlalu dukung kami,' "kata Trump, diikuti tawa hadirin.
Trump kalah suara populer hampir tiga juta dari Hillary Clinton pada pemilu November lalu, namun menang suara elektoral, yang menentukan pemenang pemilu. [dw]