Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk mengatakan Inggris membuat kesalahan dalam meninggalkan Uni Eropa, yang merupakan pasar tunggal terbesar di dunia.
"Itu akan memiliki konsekuensi," katanya. "Dan saya tidak yakin negara-negara lain akan terdorong untuk mengikuti jalan yang berbahaya ini."
Dalam pesan di akun resmi Twitter-nya, Wakil Kanselir Jerman Sigmar Gabriel menggambarkan pemungutan suara itu sebagai "hari yang buruk bagi Eropa."
Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Marc Ayrault juga menggunakan Twitter untuk menyuarakan ketidaksenangannya, dengan mengatakan dia "sedih untuk Inggris."
"Eropa akan terus berjalan tetapi harus bereaksi dan menemukan kembali kepercayaan bangsanya. Ini penting," kata Ayrault.
​Beberapa pemimpin Eropa melihat kesuksesan Inggris keluar dari Uni Eropa sebagai kesempatan untuk mendorong referendum serupa di negara mereka, termasuk pemimpin sayap kanan Perancis Marine Le Pen, yang memuji "Brexit" sebagai "kemenangan bagi kebebasan."
Pemimpin Partai Kebebasan Belanda Geert Wilders menyerukan agar Belanda mengadakan referendum tentang keanggotaan Uni Eropa tak lama setelah berita keberhasilan itu muncul. Wilders, yang saat ini unggul dalam jajak pendapat, mengatakan jika ia terpilih sebagai perdana menteri pada pemilihan umum Maret nanti, ia akan menyerukan referendum. [as/uh]