Menurut para peneliti, wabah virus misterius di China yang mirip penyakit pernafasan akut atau SARS, kemungkinan menjangkiti ratusan orang lebih banyak dari jumlah yang dilaporkan secara resmi.
Sejauh ini, sudah dua orang meninggal di China akibat terjangkit virus misterius tersebut.
Pihak berwenang China mengatakan, pneumonia atau radang paru-paru yang terkait dengan virus itu telah menjangkiti setidaknya 41 orang di negara itu, dengan wabah yang berpusat di sekitar pasar makanan laut Kota Wuhan.
Tetapi sebuah makalah yang diterbitkan pada Jumat (17/1/2020) oleh para ilmuwan dengan Pusat Analisa Penyakit Menular Global MRC di Imperial College London mengatakan, jumlah mereka yang terjangkit di kota itu kemungkinan lebih dari seribu orang.
Para ilmuwan di Pusat itu, yang memberi saran kepada badan-badan termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan, diperkirakan "total 1.723 kasus" di Wuhan terjangkit pada 12 Januari.
Para peneliti mengambil sejumlah kasus yang dilaporkan di luar China, sejauh ini dua di Thailand dan satu di Jepang untuk menyimpulkan berapa banyak yang kemungkinan terjangkit di kota itu, berdasarkan data lalu lintas penerbangan internasional dari bandara Wuhan. [ps/ft]