Cyril Ramaphosa dilantik sebagai Presiden Afrika Selatan pada Sabtu (25/5) di hadapan para pemimpin regional dan sekitar 30.000 orang di ibu kota Afrika Selatan, Pretoria.
"Saya merasa tersanjung dengan kepercayaan kalian kepada saya," kata Ramaphosa, "..dan saya juga menyadari tantangan yang dihadapi negara kita, tapi saya juga yakin karena rakyat memiliki harapan demi masa depan yang lebih baik."
Ramaphosa mengambilalih kepresidenan tahun lalu setelah pendahulunya, Jacob Zuma, terpaksa mundur di tengah berbagai skandal korupsi, termasuk menggelapkan dana publik sekitar $20 juta untuk merenovasi kediaman pribadinya.
Ramaphosa mengatakan, "Beberapa waktu belakangan ini, rakyat kita menyaksikan sebagian dari tokoh yang diberi kepercayaan, termakan godaan atau kekuasaan dan kekayaan."
Dia mengatakan kepada massa bahwa dia mengidamkan negara yang bebas dari korupsi dan "sumber daya yang terbuang sia-sia." Dia menyerukan Afrika Selatan untuk mengakhiri kemiskinan dalam satu generasi.
Partai Nelson Mandela masih berkuasa dengan terpilihnya Ramaphosa, tapi cengkeraman kekuasaannya melemah. Untuk pertama kalinya tahun ini, ANC meraih kurang dari 60 persen suara.
Ramaphosa mengatakan setelah hasil pemilu diumumkan, pemilu itu mencerminkan "keinginan yang kuat dari rakyat Afrika Selatan." [vm]