Tautan-tautan Akses

Rakyat Myanmar Punya Harapan Besar terhadap Aung San Suu Kyi


Expectations High for Aung San Suu Kyi in Myanmar
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:22 0:00

Bagi partai NLD, semangat reformasi merupakan andalan utama guna mengimbangi minimnya keahlian mereka dalam isu ekonomi dan politik.

Meskipun Liga Nasional Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi meraih kemenangan bersejarah dalam pemilu parlemen baru-baru ini, pemerintah Myanmar berikutnya baru akan terbentuk hampir lima bulan lagi.

Namun rakyat di negara Asia Tenggara itu sudah mendambakan banyak hal dan impian bagi tokoh demokrasi itu yang populer di sana sebagai "Ibu Suu."

Sebagai bentuk antusiasme terhadap reformasi, sekelompok pekerja di sebuah toko peralatan kantor ikut menjadi relawan pemantau pada pemilu lalu. Mereka kini mengharapkan prospek lapangan kerja yang lebih cerah dan perbaikan sistem pendidikan di negara itu.

"Banyak sekali perubahan yang perlu terjadi di Myanmar, tetapi hal utamanya adalah pendidikan," ujar salah satu pekerja itu, Mya Pwint Phyu.

"Sistem pendidikan di negara ini sangat buruk. Saya lulusan universitas, tapi saya sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris."

Bagi partai NLD, yang wakil-wakilnya di parlemen akan mencakup antara lain: dokter, mantan tahanan politik dan penyair - semangat reformasi merupakan andalan utama guna mengimbangi minimnya keahlian mereka dalam isu ekonomi dan politik.

Biarpun partai itu belum mempunyai kebijakan yang terinci, para pendukungnya yakin akan kepemimpinan Aung San Suu Kyi.

"Ini adalah masa yang sangat penting bagi negara kami," kata Shwe Hla, ketua NLD cabang Mandalay.

"Kami berada dalam periode transisi dan, dalam masa perubahan seperti ini, dukungan rakyat adalah faktor paling penting," tambahnya.

Myint Kyaw, seorang pemilik toko teh, ambil bagian dalam pergolakan demokrasi tahun 1988. Ia ingat akan kekecewaannya setelah militer Myanmar mengabaikan hasil pemilu tahun 1990 yang dimenangkan NLD.

Ia masih mendukung NLD karena lelah rezim saat ini hanya berusaha menguntungkan sekelompok kaum elit saja.

"Negara kami punya banyak sumberdaya, tetapi kini sumberdaya itu hanya dimanfaatkan sekelompok orang," kata Myint Kyaw. "Kalau rakyat bisa merasakan manfaat sumberdaya itu, negara ini bisa berubah."

Para pemilih memahami betul bahwa perubahan akan memakan waktu lama, tetapi saat ini mereka punya harapan yang benar-benar tinggi akan pemerintah berikutnya di Myanmar. [th]

Recommended

XS
SM
MD
LG