Raja Thailand Maha Vajiralongkorn telah melucuti gelar kebangsawanan selirnya kurang dari tiga bulan setelah menganugerahkan kepadanya.
Pengumuman dalam Royal Thai Government Gazette mengatakan seluruh gelar kebangsawanan dan pangkat militer Sineenat Bilaskalayani, yang berusia 34 tahun, dilucuti karena “ambisius” dan berusaha “menjadikan dirinya setara dengan ratu.”
Pengumuman itu menyatakan tindakan Sineenat “dinilai tidak terhormat, tidak berterima kasih, tidak menghargai kebaikan kerajaan dan mendorong keretakan di antara pelayan kerajaan, menimbulkan kesalahpahaman orang, dan merusak bangsa dan kerajaan itu.”
Raja Maha Vajiralongkorn, yang naik takhta pada 2016, menunjuk Sineenat – pilot terlatih berpangkat mayor jenderal yang sebelumnya bekerja sebagai pejabat senior di unit keamanan kerajaan dan perawat di dinas ketentaraan – sebagai selir hanya dua bulan setelah ia menikahi istri keempatnya, Ratu Suthida Tidjai.
Penganugerahan Sineenat sebagai selir ketika itu merupakan yang pertama dalam sejarah kerajaan Thailand selama hampir satu abad.
Sama seperti Sineenat, Suthida juga sebelumnya menjabat sebagai pejabat senior di unit keamanan kerajaan. Sebelumnya Suthida bekerja sebagai pramugari Thai Airways.
Nasib Sineenat Mirip Istri Kedua dan Ketiga
Nasib Sineenat di istana itu mirip dengan istri kedua dan ketiga raja.
Istri kedua raja melarikan diri ke Amerika setelah dikecam oleh raja. Raja juga tidak mengakui empat putra hasil pernikahan mereka.
Istri ketiga juga dilucuti gelarnya dan diusir oleh pengadilan. Putranya yang sudah remaja kini tinggal bersama ayahnya.
Pernikahan pertama raja juga berakhir dengan perceraian, tetapi istrinya itu adalah sepupunya sendiri dan bagian dari kerajaan sehingga tidak bernasib sama seperti istri-istri lainnya.
Suthida Tidjai adalah istri keempat raja, dan diberi gelar ratu.[em/pp]