Kunjungan Raja Arab Saudi ke rumah peristirahatan keluarganya di Riviera, Perancis, berakhir, setelah beberapa minggu terakhir menimbulkan kontoversi akibat ditutupnya kawasan pantai milik publik selama kunjungannya tersebut.
Pejabat tinggi setempat Philippe Castanet mengatakan pantai kecil yang terisolasi itu dibuka kembali setelah Raja Salman meninggalkan tempat tersebut, setelah berlibur selama delapan hari.
Dalam sebuah email kepada kantor berita Associated Press, Castanet mengatakan bahwa raja telah meninggalkan tempat itu sesuai rencana.
"Tidak ada yang tidak normal mengenai keberangkatannya setelah delapan hari,'' kata Castanet.
Para pekerja, pada hari Senin (3/8) membongkar lift sementara yang menghubungkan pantai dengan rumah yang menghadap ke Mediterania itu. Pemasangan lift disetujui dengan syarat dibongkar kembali setelah raja Saudi meninggalkan tempat itu.
Rombongan Besar
Raja tiba dengan rombongan lebih dari 500 orang. Stafnya terdiri dari 1.000 orang, walaupun jumlah ini tidak resmi dikonfirmasi. Meskipun banyak keluhan tentang penutupan pantai, kehadiran begitu banyak orang Saudi dipandang berdampak positif bagi daerah ini, termasuk di Cannes, lokasi di dekatnya yang banyak ditinggali warga.
Jean-Noel Falcou, seorang anggota dewan kota di Vallauris yang memasang petisi terhadap penutupan pantai, mengatakan dalam sebuah blog bahwa Raja Salman telah meninggalkan daerah tersebut menuju Maroko.
"Semua itu untuk hanya delapan hari liburan untuk Raja Saudi, '' tulis Falcou.
Warga setempat berhasil untuk sementara menghentikan persiapan kedatangan keluarga kerajaan tersebut, dengan menunda pembangunan lift dan penutupan pantai.
Kelompok Falcou telah berencana mengajukan petisi terhadap penutupan pantai itu, Selasa (4/8), dalam peringatan penghapusan feodalisme 1789 di Perancis.
