Tautan-tautan Akses

Putus Kontrak, 34.300 TKI Akan Pulang ke Tanah Air


Seorang petugas yang mengenakan alat pelindung memeriksa suhu pekerja migran Indonesia yang tiba dari Malaysia selama karantina untuk mencegah penyebaran COVID-19, sebelum berolahraga di pangkalan udara Soewondo di Medan, Provinsi Sumatra Utara, 11 April
Seorang petugas yang mengenakan alat pelindung memeriksa suhu pekerja migran Indonesia yang tiba dari Malaysia selama karantina untuk mencegah penyebaran COVID-19, sebelum berolahraga di pangkalan udara Soewondo di Medan, Provinsi Sumatra Utara, 11 April

Sebanyak 34.300 pekerja migran Indonesia (PMI) diprediksi akan pulang ke Tanah Air pada Mei-Juni mendatang. Pemerintah bersiap agar tidak terbentuk klaster baru penyebaran COVID-19.

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdani memprediksi 34.300 PMI akan pulang ke Tanah Air pada Mei-Juni mendatang karena berakhirnya masa kontrak mereka.

Para PMI tersebut, kata Beny, pulang dari 54 negara penempatan; diantaranya 13.074 PMI dari Malaysia, 11.359 PMI dari Hong Kong, 3.688 PMI dari Taiwan, 2.611 PMI dari Singapura, 800 PMI dari Arab Saudi, 770 PMI dari Brunei Darussalam, 325 PMI dari Korea Selatan, dan 304 PMI Kuwait serta 219 PMI dari Italia, dan 173 dari Oman, dan dari negara-negara lainnya.

Pihaknya pun melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kepulangan dari PMI-PMI tersebut. Guna mencegah terbentuknya klaster penyebaran COVID-19 yang baru, pihaknya akan melakukan protokol kesehatan yang ketat ketika PMI tersebut menginjakkan kakinya di Tanah Air.

Tenaga kerja Indonesia (TKI) saat tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis 9 April 2020. (Foto: VOA/Anugrah Andriansyah)
Tenaga kerja Indonesia (TKI) saat tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis 9 April 2020. (Foto: VOA/Anugrah Andriansyah)

“Ketika para PMI pulang masuk melalui kantor kesehatan pelabuhan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh juga rapid test dan mengisi formulir kesehatan. Dan bila dinyatakan positif akan ditangani langsung oleh gugus tugas nasionaluntuk menjalani proses karantina di wisma atlit," jelas Benny dalam telekonferensi pers, di Gedung BNPB, Jakarta, Sabtu (9/5).

"Dan apabila negatif akan dapat melakukan pemeriksaan melalui pintu imigrasi dan terakhir penanganan melalui BP2MI terhadap PMI itu sendiri dengan melakukan pendataan kepulangan, memfasilitasi rujukan dan fasilitasi kepulangan PMI serta pendampingan kepulangan ke daerah asal,” lanjutnya.

Sebelumnya, PMI yang sudah pulang ke Tanah Air pada 1 Januari 2020 hingga 25 April 2020 mencapai 126.742 orang. Dari data tersebut, sebanyak 33.434 PMI pulang secara mandiri, 17.884 PMI pulang difasilitasi BP2MI, dan 75.424 PMI difasilitasi oleh Tim Gugus Tugas COVID-19.

“BP2MI saat ini telah memfasilitasi kepulangan 126.742 PMI kembali ke Tanah Air dari titik-titik kepulangan baik menggunakan transportasi darat, laut dan udara. PMI yang sehat, sakit maupun meninggal dunia, PMI yang kepulangannya secara mandiri atau yang kepulangannya dijemput keluarga,”imbuhnya.

Ia menjelaskan, ratusan ribu PMI yang sudah pulang ke Indonesia adalah mereka yang bekerja di 83 negara penempatan. Beberapa negara penempatan itu antara lain Malaysia, Singapura, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Arab Saudi, Brunei Darussalam, Yordania, Kuwait, Italia, Inggris, Spanyol Prancis, Jepang, Polandia, dan Amerika Serikat.

Tambahnya, BP2MI akan memfasilitasi kepulangan PMI yang saat ini masih berada negara penampatan maupun calon PMI yang gagal berangkat akibat Pandemi yang saat ini berada di Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKN) untuk bisa pulang ke kampung halaman, melalui koordinasi dengan pihak terkait seperti Kementerian Perhubungan.

Benny mengingatkan, ketika sudah sampai ke rumah masing-masing hendaknya melapor kepada pemerintah daerah setepat, serta disiplin melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, dan melakukan physical distancing serta rajin mencuci tangan pakai sabun. [gi/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG