Keluarga Jamal Khashoggi, kolumnis Washington Post yang dibunuh, mengumumkan, Jumat (22/5), mereka memaafkan para pembunuhnya sehingga memberi pengampunan hukum terhadap lima agen pemerintah yang telah dijatuhi hukuman mati.
“Kami, putra-putra Jamal Khashoggi, mengumumkan bahwa kami memaafkan para pembunuh ayah kami, “ kata salah satu putranya, Salah Khashoggi, di Twitter. Salah Khashoggi, yang tinggal di Arab Saudi dan telah menerima kompensasi finansial atas pembunuhan ayahnya, menjelaskan, maaf yang diberikan kepada para pembunuh pada malam-malam terakhir bulan Ramadan sesuai dengan ajaran Islam.
Pengumuman keluarga Khashoggi ini sebetulnya sudah banyak diperkirakan karena pengadilan di Arab Saudi membuka peluang bagi pengampunan setelah memutuskan pada Desember lalu bahwa pembunuhan itu tidak disengaja.
Temuan dari penyelidikan yang diperintahkan pengadilan sejalan dengan penjelasan resmi pemerintah sebelumnya bahwa Khashoggi tewas secara tidak disengaja oleh agen-agen yang memaksanya pulang ke Arab Saudi.
Jamal Khashoggi sebelumnya diketahui sering mengkritik keras putra mahkota Arab Saudi dalam tulisan-tulisannya di Washington Post. Ia telah hidup mengasingkan diri di AS selama setahun ketika Putra Mahkota Mohammed bin Salman memerintahkan penumpasan terhadap para aktivis yang mengecam keras perang yang dipimpin Saudi di Yaman,
Khashoggi dibunuh pada Oktober 2017 di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Ia ketika itu mendatangi konsulat tersebut untuk mengambil dokumen yang diperlukannya agar bisa menikahi tunangannya yang warga Turki. Banyak media menduga, panggilan pengambilan dokumen itu merupakan jebakan karena ternyata Khashoggi kemudian berhadapan dengan sebuah tim yang terdiri dari 15 agen Saudi, termasuk seorang pakar forensik.
Jasad Khashoggi tidak ditemukan hingga saat ini. Sejumlah pejabat Turki menuduh pria tersebut dibunuh dan kemudian dimutilasi. [ab/uh]