Tautan-tautan Akses

Putin Janji Bantu Korea Utara Usai Bencana Banjir


Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengamati kerusakan akibat banjir dari dalam mobilnya setelah hujan deras yang memecahkan rekor di Kota Sinuiju, Provinsi Pyongan Utara. (Foto: via AFP)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengamati kerusakan akibat banjir dari dalam mobilnya setelah hujan deras yang memecahkan rekor di Kota Sinuiju, Provinsi Pyongan Utara. (Foto: via AFP)

Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan rasa simpatinya kepada Kim Jong Un atas banjir besar yang menewaskan banyak orang dan merusak ribuan rumah di Korea Utara, kata Kremlin pada Sabtu (3/8).

Korea Utara pada Minggu (4/8) menyebutkan bahwa Putin juga menawarkan "dukungan kemanusiaan langsung" untuk membantu upaya pemulihan. Kim menyambut baik tawaran itu dengan mengatakan bahwa ia "sangat menghargai rasa mendalam dari seorang teman sejati."

Pyongyang melaporkan bahwa minggu ini, hujan lebat yang memecahkan rekor pada 27 Juli menewaskan sejumlah orang yang tidak disebutkan jumlahnya. Hujan itu juga mengakibatkan tempat tinggal banjir, dan merendam sebagian besar lahan pertanian di utara dekat China.

"Saya meminta Anda untuk menyampaikan kata-kata simpati dan dukungan kepada semua orang yang kehilangan orang yang mereka cintai akibat bencana tersebut," kata Putin dalam sebuah telegram kepada Kim.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bereaksi saat berjalan-jalan di taman Wisma Kumsusan di Pyongyang, Korea Utara, 20 Juni 2024. (KCNA via Reuters)
Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bereaksi saat berjalan-jalan di taman Wisma Kumsusan di Pyongyang, Korea Utara, 20 Juni 2024. (KCNA via Reuters)

"Anda selalu dapat mengandalkan bantuan dan dukungan kami,” tukasnya.

"Pesan simpati dari Moskow telah disampaikan kepada Kementerian Luar Negeri DPRK (Korea Utara -red) pada Sabtu," kata kantor berita resmi KCNA, yang menambahkan bahwa informasi tersebut segera dilaporkan kepada Kim.

Kim mengapresiasi keinginan Putin untuk menerjunkan bantuan tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa "langkah-langkah yang diperlukan sebagai bagian dari kebijakan negara telah diterapkan pada tahap ini."

Mengenai tawaran itu, Kim menyatakan bahwa "jika bantuan diperlukan dalam proses tersebut, ia akan meminta dari sahabat-sahabatnya di Moskow," menurut laporan KCNA.

Pyongyang mengungkapkan pada Rabu bahwa pejabat yang lalai dalam tugas pencegahan bencana memakan korban jiwa, meski tidak memberikan rincian mengenai lokasi kejadian.

Korea Utara mengatakan tidak ada korban di daerah Sinuiju, wilayah yang sebelumnya disebut mengalami "kerusakan banjir terburuk"

Korea Utara dan Rusia telah menjalin hubungan akrab sejak berdirinya Korea Utara setelah Perang Dunia II. Hubungan mereka semakin erat sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.

Media di Korea Selatan, yang telah menawarkan bantuan kepada para korban, mengatakan minggu ini jumlah korban tewas dan hilang bisa mencapai 1.500 orang.

Kim mengecam laporan tersebut, menganggapnya sebagai "kampanye kotor untuk mempermalukan kita dan mencoreng" citra Korea Utara.

Korea Utara dituduh melanggar langkah-langkah pengendalian senjata dengan memasok senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina. [ah/ft]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG