Tautan-tautan Akses

Putin Ingatkan Upaya Mengatasi Pandemi “Belum Berakhir”


Seorang petugas medis sedang melakukan tes Covid-19 di Bandara Vnukovo, di luar Kota Moskow, Rusia, 7 Agustus 2020.
Seorang petugas medis sedang melakukan tes Covid-19 di Bandara Vnukovo, di luar Kota Moskow, Rusia, 7 Agustus 2020.

Presiden Rusia Vladimir Putin, Senin (28/9), mengingatkan bahwa upaya melawan pandemi virus corona belum lagi berakhir dan menyerukan kepada semua pihak untuk tetap waspada di tengah peningkatan kasus baru setiap hari di negara itu.

Pejabat-pejabat kesehatan Rusia melaporkan lebih dari 8.000 kasus baru setiap hari, yang pertama kali sejak pertengahan Juni lalu.

Dengan 8.134 kasus baru yang dilaporkan hari ini, jumlah kasus di Rusia kini mencapai 1,16 juta – yang keempat tertinggi di dunia.

Hampir 27 persen kasus baru pada Senin (28/9), yaitu sekitar 2.217 kasus, terdaftar di ibu kota Moskow.

Dalam konferensi pers dengan anggota-anggota Dewan Negara, Putin meminta warga Rusia untuk mengikuti rekomendasi yang dikeluarkan pakar-pakar kesehatan.

“Seperti yang sudah saya sampaikan beberapa kali bahwa perlawanan terhadap pandemi ini belum berakhir, masih terus berlangsung. Tidak ada hal apapun yang membuat kita bisa rileks dan melonggarkan kewaspadaan kita. Saya sekali lagi ingin menyampaikan kepada warga, risiko masih ada," ujar Putin.

Dia meminta warga untuk lebih bertanggungjawab pada diri sendiri dan dan orang-orang di sekitar mereka serta mengikuti rekomendasi dari pakar kesehatan.

"Ini penting demi keamanan dan perlindungan kesehatan Anda," tegasnya.

Pihak berwenang di Moskow pekan lalu meminta warga lansia untuk tinggal di rumah mulai Senin ini (28/9) dan para pengusaha atau majikan harus mengijinkan staf atau bawahan mereka sedapat mungkin bekerja dari rumah.

Putin tidak memberlakukan langkah-langkah pencegahan baru, dengan mengatakan keputusan untuk memberlakukan pembatasan berskala luas atau tidak, “tergantung pada kita semua.”

Jumlah kasus baru virus corona di Rusia mulai meningkat pesat bulan ini, yang sebelumnya telah mencabut sejumlah pembatasan dan mengizinkan beroperasinya kembali penerbangan antar sejumlah negara.

Rusia adalah negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin anti-virus corona bulan lalu. Langkah ini memicu kecaman dari sebagian pakar kesehatan di dunia karena vaksin hanya diujicobakan pada sedikit orang dan menilai masih diperlukan kajian lebih jauh untuk meninjau keamanan dan efektifitas vaksin ini. [em/pp]

XS
SM
MD
LG