Pihak berwenang di Sudan mengatakan 41 orang ditangkap karena memiliki bahan peledak dalam jumlah besar.
Jaksa Agung Sudan Tagelsir al-Hebr mengatakan kepada reporter, Rabu (16/9), para tersangka memiliki cukup banyak bahan peledak untuk menghancurkan ibu kota, Khartoum.
Jamal Jumaa, juru bicara kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) mengatakan sebuah penyelidikan pada bulan Agustus terhadap aktivitas kelompok teroris mengakibatkan penangkapan tersebut.
Ia menambahkan, ada kekhawatiran bahwa sejumlah warga Sudan akan melakukan pengeboman setelah beberapa tersangka didapati memiliki persediaan bahan peledak yang dapat menyebabkan kehancuran seperti ledakan di Lebanon bulan lalu.
Ledakan berton-ton amonium nitrat di pelabuhan Beirut menewaskan sedikitnya 190 orang dan menyebabkan sebagian besar kawasan itu menjadi puing.
Jumaa juga memperingatkan bahwa penyelundupan bahan peledak ke negara-negara lain dapat menggagalkan proses perdamaian di Sudan, di mana pemerintah transisi memegang kekuasaan sejak penggulingan Omar al-Bashir, pemimpin yang telah lama berkuasa di negara itu, pada April tahun lalu. [lj/uh]
