Tautan-tautan Akses

Puluhan Migran Dikhawatirkan Tewas di Lepas Pantai Libya


Kapal pengangkut migran di perairan lepas pantai Libya, 24 Juni 2018. (Foto: dok).
Kapal pengangkut migran di perairan lepas pantai Libya, 24 Juni 2018. (Foto: dok).

Garda Pantai Libya melaporkan puluhan migran tujuan Eropa hilang dan dikhawatirkan tewas setelah perahu-perahu karet yang mereka tumpangi terbalik di Laut Tengah.

Juru bicara Garda Pantai Ayoub Gassim mengatakan, mereka telah menyelamatkan sekitar 125 migran, Kamis (25/7), namun puluhan lainnya belum diketahui kondisinya.

Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) memperkirakan sekitar 150 migran dikhawatirkan tewas terkait insiden Kamis di lepas pantai Libya itu.

Libya menjadi lokasi transit utama para migran dan pengungsi Afrika yang melarikan diri ke Eropa setelah kerusuhan yang menggulingkan dan menewaskan Moammar Gaddafi pada 2011. Sejak tergulingnya Gaddafi, para penyelundup dan kelompok-kelompok bersenjata mengeksploitasi kekacauan di Libya. Mereka sering berusaha menyelundupkan manusia.

Selasa lalu, Garda Pantai Libya mengatakan mereka berhasil mencegat hampir 40 migran yang berusaha mencapai Eropa di lepas pantai negara itu. Perahu karet yang mengangkut para migran yang umumnya dari Ethiopia ini dicegat di perairan sekitar 65 kilometer dari timur ibukota Libya, Tripoli. Ia mengatakan, para migran itu kini berada di pusat penahananTajoura.

Sebuah serangan udara menghantam pusat penahanan itu pada 3 Juli, menewaskan lebih dari 50 orang. Insiden itu membangkitkan keprihatinan baru mengenai perlakuan terhadap migran di Libya, di mana Uni Eropa telah bermitra dengan pasukan keamanan setempat untuk mencegah penyeberangan ilegal migran melalui Laut Tengah.

Ribuan migran kini di tahan dipusat-pusat penahanan yang kondisinya buruk dekat kawasan yang menjadi medan peertempuran antara faksi-faksi Libya yang berperang. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG