Kepemilikan pribadi 2,5 gram obat golongan narkoba, termasuk kokain, heroin, fentanil, metamfetamin dan morfin, kini telah didekriminalisasi. Pengecualian sementara ini berarti seseorang yang ditemukan memiliki sejumlah kecil obat-obatan ini tidak akan menghadapi penangkapan atau tuntutan pidana apa pun. Brang-barang terlarang dalam jumlah kecil itu pun tidak akan disita.
Rata-rata enam orang per hari meninggal di provinsi British Columbia, Kanada akibat penggunaan obat-obatan terlarang, kebanyakan laki-laki di kediaman pribadi mereka.
Pada hari program percontohan selama tiga tahun ini mulai berlaku, koroner provinsi itu mengumumkan 2.272 orang telah meninggal pada tahun 2022 karena overdosis obat. Angka itu adalah rekor tertinggi kedua, yang hanya dilampaui oleh 2.306 kematian pada tahun 2021. (Koroner adalah petugas yang melakukan pemeriksaan penyebab kematian.)
Dekriminalisasi kepemilikan dalam skala kecil ini diharapkan akan membantu memerangi kematian akibat narkoba dengan fokus pada pengobatan daripada penuntutan pidana.
Pensiunan polisi Chuck Doucette, presiden Jaringan Pencegahan Narkoba Kanada, sangat menentang langkah tersebut.
“Ini benar-benar tidak mengatasi masalah sama sekali, tidak akan menyelamatkan nyawa. Kita tahu, sangat disayangkan banyak orang miskin meninggal setiap tahun, karena dampak obat-obatan, dan legal atau didekriminalisasi atau tidak, itu tidak akan membuat kemungkinannya lebih kecil membunuh kita. Jadi keputusan itu benar-benar meleset dari sasaran," jelasnya.
Kora DeBeck, ilmuwan riset di British Columbia Center on Substance Use di Vancouver dan asisten profesor di School of Public Policy di Universitas Simon Fraser.
Ia mendukung dekriminalisasi itu, dengan mengatakan penelitian menunjukkan pelarangan tidak berhasil tetapi pengobatan yang penuh kasih terhadap orang yang bergantung pada narkoba bisa berhasil.
“Benar, kita melihat begitu banyak tanda-tanda yang meningkatkan kemampuan kita untuk berhubungan dengan pengguna narkoba, menghubungkan mereka dengan dukungan dan layanan dan hal-hal lain guna mengurangi bahaya bagi mereka, dan komunitas mereka,” komentarnya.
DeBeck menambahkan bahwa dekriminalisasi telah terjadi secara luas di seluruh negeri, dengan Kepolisian Kanada dan kantor-kantor penegak hukum lainnya sudah tidak menangkap siapa pun yang ditemukan dengan sejumlah kecil narkotika. Polisi Tania Visintin (VIS-in-tine) dari Departemen Kepolisian Vancouver mengatakan perbedaannya sekarang adalah bahwa sejumlah kecil narkoba yang ditemukan tidak akan disita.
“Kami secara hukum diwajibkan untuk menyita obat-obatan itu, meskipun jumlahnya kecil, dan kami akan menyitanya untuk dimusnahkan. Jadi obat-obatan itu tidak pernah menjadi bagian dari tuduhan atau kasus pengadilan apa pun. Tapi sekarang di bawah pengecualian baru ini, kami tidak akan menyita obat apa pun yang kami temukan dalam bentuk kepemilikan penggunaan pribadi yang jumlahnya kecil," imbuhnya.
Bagi DeBeck, keuntungannya adalah mereka yang kecanduan obat-obatan tidak akan merasa terpanggil untuk berusaha keras untuk mengisi kembali persediaan mereka.
“Mereka kemudian dibiarkan mencoba dan menemukan obat lain, mereka mungkin pergi ke sumber yang kurang bisa diandalkan. Mereka, dalam situasi putus asa, mungkin harus mencari nafkah yang berisiko atau kegiatan kriminal atau semacamnya," jelasnya.
Pengecualian itu, yang mendapat restu dari pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau, akan berlaku selama tiga tahun dan untuk saat ini terbatas di provinsi British Columbia. [my/lt]
Forum