Ribuan demonstran anti-pemerintah hari Kamis membanjiri kota Kef dan kota Beja di Tunisia utara, dipicu oleh pembunuhan enam anggota polisi sehari sebelumnya oleh kelompok militan Islamis.
Demonstran pro-oposisi menyerbu kota Kef dan Beja, bentrok dengan polisi dan menyerbu kantor-kantor partai Islamis berkuasa, Ennahda. Ribuan lainnya berunjuk rasa di kota Sidi Bouzid, tempat kelahiran revolusi 2011 yang mengantarkan kelompok Islamis moderat ke kekuasaan.
Massa menyalahkan pemerintahan Perdana Menteri Ali Larayedh karena gagal mengendalikan para ekstremis agama, dan menuntut agar pemerintah mengundurkan diri seperti yang dijanjikan sebelumnya.
Pembunuhan polisi hari Rabu terjadi selagi utusan pemerintah dan oposisi hendak membuka pembicaraan yang telah lama ditunggu-tunggu, yang bertujuan untuk memetakan jalan menuju pemerintahan transisi dan pemilihan umum.
Proses transisi telah terhenti sejak pembunuhan dua pemimpin oposisi sekuler sebelumnya tahun ini.
Demonstran pro-oposisi menyerbu kota Kef dan Beja, bentrok dengan polisi dan menyerbu kantor-kantor partai Islamis berkuasa, Ennahda. Ribuan lainnya berunjuk rasa di kota Sidi Bouzid, tempat kelahiran revolusi 2011 yang mengantarkan kelompok Islamis moderat ke kekuasaan.
Massa menyalahkan pemerintahan Perdana Menteri Ali Larayedh karena gagal mengendalikan para ekstremis agama, dan menuntut agar pemerintah mengundurkan diri seperti yang dijanjikan sebelumnya.
Pembunuhan polisi hari Rabu terjadi selagi utusan pemerintah dan oposisi hendak membuka pembicaraan yang telah lama ditunggu-tunggu, yang bertujuan untuk memetakan jalan menuju pemerintahan transisi dan pemilihan umum.
Proses transisi telah terhenti sejak pembunuhan dua pemimpin oposisi sekuler sebelumnya tahun ini.