Rapat umum yang diawali dengan damai itu merupakan kegiatan terbaru dalam serangkaian demonstrasi menuntut pemerintah agar mundur terkait kesepakatan baru-baru ini dengan Serbia dan Montenegro.
Menjelang berakhirnya pertemuan hari Sabtu (9/1), sebagian demonstran melemparkan bom Molotov dan batu ke arah bangunan-bangunan utama pemerintah, memecahkan jendela dan menyebabkan sebagian bangunan itu terbakar sebentar.
Pasukan keamanan kemudian menanggapinya dengan menggunakan gas air mata untuk menghalau mundur para demonstran. Menurut laporan ada beberapa orang yang luka-luka dan ditangkap.
Partai-partai oposisi, yang dipimpin Partai Penentuan Nasib Sendiri dan Partai Aliansi bagi Masa Depan Kosovo, menyatakan, perjanjian pemerintah dengan Serbia, yang memberi warga etnis Serbia di Kosovo kewenangan lokal lebih besar dan kemungkinan pendanaan dari Beograd, merupakan ancaman bagi kemerdekaan negara itu.
Mereka juga menolak perjanjian perbatasan yang dicapai di Wina dengan negara tetangga Montenegro, yang menurut mereka menyebabkan Kosovo akan kehilangan teritori.
Kosovo dan Serbia berperang pada tahun 1998-1999. Perang berakhir setelah kampanye pengeboman NATO yang memaksa militer Serbia mundur dari kawasan. [uh]