Prospek persetujuan menyeluruh mengenai perjanjian perdagangan Trans-Pasifik (TPP) tampaknya semakin tidak pasti sementara Amerika dan Jepang bertentangan mengenai tekad Tokyo untuk mempertahankan bea impor atas ratusan macam produk pertanian.
Juru bicara utama pemerintah Jepang, Yoshihide Sufa, mengatakan hari Selasa (25/2) bahwa kedua pihak masih berusaha menjembatani perbedaan pandangan mereka dalam pembicaraan 12 negara yang sedang berlangsung di Singapura.
Tetapi, surat kabar Jepang Yomiuri Shimbun mengatakan para pejabat Amerika mempertimbangkan persetujuan yang mungkin pada awalnya tidak mengikutkan Jepang.
Ketika Jepang memutuskan untuk ikut dalam perjanjian perdagangan yang dijuluki Kemitraan Trans-Pasifik tersebut, Jepang mengatakan pihaknya akan menuntut perlindungan produk pertanian utama. Yomiuri mengatakan kemungkinan satu pilihan adalah menghapuskan bea-impor atas produk yang tidak diimpor sebelum tahun 2010.
Perbedaan pandangan masih tetap ada di antara negara-negara lain mengenai masalah yang lain dari produk pertanian, seperti reformasi industri-industri.
Juru bicara utama pemerintah Jepang, Yoshihide Sufa, mengatakan hari Selasa (25/2) bahwa kedua pihak masih berusaha menjembatani perbedaan pandangan mereka dalam pembicaraan 12 negara yang sedang berlangsung di Singapura.
Tetapi, surat kabar Jepang Yomiuri Shimbun mengatakan para pejabat Amerika mempertimbangkan persetujuan yang mungkin pada awalnya tidak mengikutkan Jepang.
Ketika Jepang memutuskan untuk ikut dalam perjanjian perdagangan yang dijuluki Kemitraan Trans-Pasifik tersebut, Jepang mengatakan pihaknya akan menuntut perlindungan produk pertanian utama. Yomiuri mengatakan kemungkinan satu pilihan adalah menghapuskan bea-impor atas produk yang tidak diimpor sebelum tahun 2010.
Perbedaan pandangan masih tetap ada di antara negara-negara lain mengenai masalah yang lain dari produk pertanian, seperti reformasi industri-industri.