Tautan-tautan Akses

Pejabat AS: Program Misil dan Nuklir Korea Utara Capai Kemajuan


Smoke rises after an explosion at a chemical plant that produces paraxylene, or PX, used in making polyester fiber and plastics, in Zhangzhou, Fujian province, China.
Smoke rises after an explosion at a chemical plant that produces paraxylene, or PX, used in making polyester fiber and plastics, in Zhangzhou, Fujian province, China.

Direktur Intelijen Nasional James Clapper hari Rabu (29/1) mengatakan Pyongyang telah memperluas ukuran fasilitas pengayaan uraniumnya di Yongbyon.

Seorang pejabat senior intelijen Amerika dan sebuah laporan oleh sebuah lembaga penelitian yang berbasis di Washington memperingatkan akan kemajuan dalam program nuklir dan rudal Korea Utara.

Direktur Intelijen Nasional James Clapper hari Rabu (29/1) mengatakan Pyongyang telah memperluas ukuran fasilitas pengayaan uraniumnya di Yongbyon dan menghidupkan kembali reaktor yang digunakan untuk produksi plutonium.

Pernyataan itu tampaknya untuk mengukuhkan laporan baru-baru ini yang mengindikasikan Korea Utara memanfaatkan janjinya untuk “menyesuaikan dan mengubah” fasilitas nuklirnya menyusul ujicoba nuklir ketiganya tahun lalu.

Dalam kesaksian tertulis kepada komite Senat, Clapper juga mengatakan program misil dan senjata nuklir Korea Utara “menimbulkan ancaman serius” bagi Amerika dan Asia. Dia menyatakan bahwa Pyongyang berkomitmen untuk mengembangkan rudal yang bisa menyerang daratan Amerika.

Clapper mengatakan bahwa Korea Utara telah secara terang-terangan menampilkan rudal balistik antar-benua yang bisa dipindah-pindahkan lewat darat, yang dikenal sebagai KN-98, tetapi menekankan bahwa sistem itu masih belum teruji.

Dalam laporan terpisah hari Rabu, Lembaga Amerika-Korea di Universitas Johns Hopkins mengatakan Korea Utara tampaknya akan memperluas lokasi peluncuran utamanya untuk mengakomodasi rudal yang lebih besar yang dapat menghantam Amerika.
XS
SM
MD
LG