Polisi Filipina pada Jumat (18/10) mengatakan pihaknya telah melancarkan operasi pencarian terhadap seorang warga negara Amerika Serikat setelah orang-orang bersenjata dilaporkan menculik pria itu. Menurut laporan, pria Amerika itu tertembak di kaki saat ia mencoba melawan sebelum dibawa pergi dari kota pesisir selatan Filipina dengan speedboat.
Jika benar penculikan tersebut bermotif untuk mendapatkan uang tebusan, kasus itu menjadi peringatan akan masalah keamanan jangka panjang yang menghantui Filipina selatan, yang dihuni minoritas Muslim di negara yang sebagian besar penduduknya beragama Katolik Roma.
Polisi di Kota Sibuco di Zamboanga del Norte, sebuah provinsi di selatan Filipina, berusaha mengejar tersangka penculik dan korbannya, yang diidentifikasi sebagai Elliot Onil Eastman, setelah laporan penculikan pada Kamis (17/10) malam. Eastman, yang berusia 26 tahun, berasal dari negara bagian Vermont.
“Kami mengonfirmasi adanya laporan dugaan penculikan seorang warga negara Amerika,” kata polisi setempat dalam sebuah pernyataan. “Kami ingin meyakinkan masyarakat, khususnya komunitas Sibuco, bahwa kami melakukan segala daya kami untuk membebaskan korban dengan aman.”
Polisi meminta masyarakat segera memberikan informasi apa pun yang dapat membantu penyelidikan yang sedang berlangsung atas laporan penculikan tersebut.
Dua laporan polisi yang dilihat oleh kantor berita The Associated Press menyebutkan, warga Sibuco bernama Abdulmali Hamsiran Jala, melaporkan kepada polisi bahwa empat pria berpakaian hitam bersenjatakan senapan M16 dan memperkenalkan diri sebagai petugas polisi membawa paksa Eastman yang mencoba melarikan diri.
Salah satu pria bersenjata menembak kaki Eastman sebelum menyeretnya ke speedboat. Mereka kemudian melarikan diri melalui laut lebih jauh ke selatan menuju Provinsi Basilan atau Sulu, kata laporan polisi.
Polisi mengejar kelompok itu, tetapi gagal menemukan orang-orang bersenjata dan Eastman. Setelah itu, polisi memberitahukan para polisi lainnya dan unit marinir Filipina di wilayah tersebut, menurut laporan.
Pihak berwenang Filipina tidak segera memberikan perincian mengenai latar belakang Eastman. Namun seseorang dengan nama yang mirip telah mengunggah foto dan video dirinya di Facebook yang mengatakan bahwa ia telah menikahi seorang perempuan Muslim di Sibuco.
Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Manila tidak segera menanggapi pertanyaan tentang laporan penculikan tersebut.
Filipina bagian selatan memiliki sumber daya yang melimpah, tetapi telah lama dibekap oleh kemiskinan dan banyaknya pemberontak serta para kriminal.
Perjanjian perdamaian pada 2014 antara pemerintah dan Front Pembebasan Islam Moro, yang merupakan kelompok separatis Muslim terbesar, berhasil meredakan pertempuran yang meluas di wilayah selatan. Serangan militer yang tiada henti telah melemahkan kelompok bersenjata yang lebih kecil seperti kelompok Abu Sayyaf yang terkenal kejam selama bertahun-tahun, sehingga mengurangi jumlah penculikan, pengeboman dan serangan lainnya. [ft/rs]