Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh hari Kamis memberikan pidato video pertama kali sejak berada di Arab Saudi untuk menjalani perawatan karena luka-luka akibat serangan di kompleks istananya bulan lalu.
Dalam pidato yang direkam itu, Presiden Saleh mengatakan ia mengalami luka bakar dalam serangan itu dan telah menjalani lebih dari delapan operasi di Arab Saudi, yang berbatasan dengan Yaman. Perban tampak melilit di tangannya.
Presiden Saleh tidak memberikan indikasi dalam pidato singkat itu bahwa dia berencana mengundurkan diri meskipun terjadi protes hampir setiap hari oleh lawan-lawan pemerintah selama lima bulan terakhir dan tekanan internasional agar ia mengundurkan diri.
Ia mengecam lawan-lawannya, dengan mengatakan mereka memiliki pemahaman yang salah tentang demokrasi. Namun, dia menambahkan ia mendukung dialog antara berbagai entitas politik di Yaman, dan menyambut pembagian kekuasaan sesuai konstitusi.
Presiden Saleh tidak memberikan indikasi tentang kapan dia akan kembali ke Yaman. Dia menyerahkan kekuasaan kepada wakil presiden sebelum meninggalkan Sana'a beberapa minggu lalu.
Ribuan warga Yaman telah berunjuk rasa di seluruh pelosok Yaman selama berbulan-bulan, menuntut pemecatan Presiden Saleh. Serangkaian pembelotan oleh pasukan keamanan juga telah terjadi sejak protes anti-pemerintah dimulai bulan Februari.