Presiden China Xi Jinping mendesak pusat kasino Macau untuk mendiversifikasi perekonomiannya, ketika dia melantik pemerintahan baru di bekas jajahan Portugis itu pada Jumat (20/12). Pelantikan dilaksanakan dalam acara untuk memperingati 25 tahun penyerahan Macau ke China.
Kepala Eksekutif Macau yang baru, Sam Hou Fai, berjanji untuk mengatasi pembangunan ekonomi yang tidak seimbang dan tidak terkoordinasi di wilayah tersebut. Sam menjadi pemimpin pertama Macau yang lahir di daratan China.
Sejak penyerahan Macau kepada China pada 1999, kota berpenduduk 687.000 jiwa ini telah berubah dari kawasan perjudian yang didorong oleh monopoli menjadi pusat perjudian terbesar di dunia, sehingga menarik banyak wisatawan dari China daratan. Pertumbuhan kasino telah meningkatkan standar hidup, tetapi pihak berwenang khawatir bahwa perekonomian kota semi-otonom itu punya ketergantungan yang tidak sehat pada industri judi.
Beberapa generasi muda mengatakan perekonomian yang didominasi pariwisata telah membatasi pilihan karier mereka dan diversifikasi pembangunan kota. Kritikus mengatakan uang mudah yang didapat dari wisatawan selama bertahun-tahun telah membuat bisnis lokal enggan berinovasi dan berkembang. Banyak penduduk yang mengandalkan koneksi pribadi untuk memecahkan masalah daripada partisipasi masyarakat.
Pada Jumat, Xi mengatakan kota tersebut harus meningkatkan perencanaan pengembangan industri, memperkuat dukungan kebijakan dan meningkatkan investasi untuk memelihara industri-industri baru yang kompetitif secara internasional. Menurut para pengamat, komentar Xi itu merupakan pernyataan yang lebih kuat dan lebih spesifik dibandingkan sebelumnya.
“Pemerintah Daerah Administratif Khusus dan seluruh lapisan masyarakat harus lebih peduli terhadap generasi muda dan menciptakan lingkungan dan kondisi yang lebih baik untuk pertumbuhan mereka, pengembangan bakat dan pemenuhan aspirasi mereka,” ujarnya.
Sam telah berjanji untuk mempercepat rencana untuk meningkatkan pariwisata dan sektor lain seperti pengobatan alternatif China, keuangan, teknologi, pameran dan perdagangan.
Meskipun aktivisme politik tidak pernah menjadi tantangan serius bagi kekuasaan Beijing di Makau, pihak berwenang telah memperketat kontrol dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah Hong Kong diguncang oleh protes besar-besaran anti-pemerintah selama berbulan-bulan pada 2019.
Perbedaan pendapat politik yang vokal sebagian besar telah dibungkam. Acara-acara untuk memperingati tindakan keras militer China terhadap protes pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen pada 1989 dilarang, dan tokoh-tokoh pro-demokrasi dilarang berkompetisi dalam pemilihan legislatif. Tahun lalu, kota ini memperketat undang-undang keamanan nasionalnya. [ft/rs]