Presiden Joko Widodo mengundang para pedagang pasar di wilayah Jakarta untuk makan siang bersama di Istana Negara, Kamis (3/9).
Sebanyak 103 pedagang dari 19 pasar tradisional menghadiri acara makan siang bersama itu, antara lain pedagang Pasar Senen, Pasar Burung Pramuka, Pasar Ikan Muara Angke dan Pasar Induk Kramat Jati.
Dalam dialognya dengan para pedagang, Presiden Jokowi mengatakan ingin mendapatkan masukan langsung dari para pedagang seputar permasalahan yang dihadapi mereka.
"Dalam membuat kebijakan, saya ingin mendengar langsung dari bapak, ibu, ini kan pelaku ekonomi, jadi kondisi riil di lapangan seperti apa. Itu yang ingin saya ketahui, sehingga antara jabatan sekarang yang menjadi tanggung jawab saya dengan yang sehari-hari dilakukan bapak ibu semuanya bisa sambung," kata Presiden.
Dalam acara makan siang tersebut, para pedagang menyampaikan permasalahan dan harapan langsung kepada Presiden, seperti masalah harga dan penataan pasar.
“Semua masalah dibahas dan Bapak Presiden memberi arahan-arahan yang banyak buat kita.. Seperti kira-kira Bapak Presiden memberi arahan mengenai permodalan,” kata Damiri, pedagang ikan di Muara Angke.
Pemerintah menargetkan tahun ini dana Kredit Usaha Rakyat bisa tersalur Rp 30 triliun, dan pada 2016 diupayakan bisa naik hingga Rp 120 triliun agar bisa membantu para pelaku usaha mikro kecil menengah termasuk pedagang pasar.
Para pedagang sendiri menilai acara ini sangat positif dan berharap dapat terus dilakukan.
“Baru kali ini Presiden mengundang kami pedagang yang sangat bawah di pasar, mengundang makan bersama. Saya ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan dialog tadi bermanfaat bagi kami. Ini perlu dilakukan terus, agar ada kedekatan dengan masyarakat kecil,” ujar Sutisna, pedagang Pasar Senen.
Sebelumnya, pada hari Selasa, Presiden Jokowi telah mengundang sejumlah pengendara ojek, supir taksi dan supir angkutan Kopaja makan siang di Istana.