Presiden Ukraina Petro Poroshenko berada di Washington hari Kamis (18/9) untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Barack Obama serta untuk berpidato di hadapan para anggota Kongres.
Poroshenko, yang menyatakan gencatan senjata dengan pemberontak pro-Rusia di Ukraina Timur pada 5 September, diperkirakan akan menekan para pejabat Amerika untuk memberikan bantuan militer langsung, di luar 70 juta dolar yang dijanjikan Washington akhir bulan lalu.
Pemerintahan Obama sejauh ini tidak menyinggung soal bantuan militer bagi pemerintah Kyiv, dan malah berfokus pada sanksi-sanksi ekonomi yang luas untuk menghukum Moskow, karena dukungan negara itu terhadap gerakan pemberontak.
Pihak berwenang menyatakan hampir 3.000 orang tewas dalam pertempuran di sana, yang telah melumpuhkan kehidupan sehari-hari di Ukraina Timur dan mendorong negara-negara Barat memberlakukan sanksi ekonomi yang luas terhadap Rusia.
Sementara itu, Human Rights Watch meminta Amerika Serikat agar mendesak Ukraina untuk menghentikan pelanggaran HAM oleh pasukan negara itu di bagian timur negara tersebut. Kelompok HAM internasional itu menuduh kedua pihak dalam konflik tersebut melancarkan tindakan sewenang-wenang yang menewaskan dan melukai warga sipil serta menghancurkan harta benda warga sipil.
Ukraina hari Rabu (17/9) memerintahkan tentaranya agar mempertahankan “kesiagaan tempur penuh” di dekat perbatasan Rusia, setelah pertempuran baru dan laporan mengenai sedikitnya 12 korban tewas menimbulkan ketegangan lebih jauh pada gencatan senjata yang goyah.
