Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Rabu (16/11), mengatakan bahwa dia yakin kesepakatan yang memungkinkan ekspor gandum Ukraina melalui Laut Hitam akan tetap berlaku meskipun berakhir Sabtu.
Kepada wartawan di KTT G20 di Bali, Erdogan mengatakan, pembicaraan sedang berlangsung tentang perpanjangan kesepakatan itu. Dia berencana akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sekembalinya dari KTT.
PBB dan Turki menengahi kesepakatan dengan Ukraina dan Rusia pada Juli untuk memungkinkan Ukraina mengekspor gandum dari pelabuhan Laut Hitamnya dengan kapal-kapal yang diperiksa di Turki. Kesepakatan itu memungkinkan Rusia mengekspor pangan dan pupuk.
Menurut PBB, sekitar 11 juta ton gandum dan bahan pangan telah diekspor ke 42 negara sejak kesepakatan itu diberlakukan.
Rusia meluncurkan gelombang serangan udara di Ukraina pada Selasa, menarget 10 wilayah, termasuk Ibu Kota Kyiv, dalam teguran militer kepada Ukraina yang bersuka cita atas salah satu keberhasilan terbesar dalam perang itu, pengambilalihan kota utama Kherson di Ukraina selatan pekan lalu.
Di Bali, pada pertemuan para pemimpin G20, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengutuk serangan udara Rusia.
Kalah di medan tempur membuat Rusia menggunakan lebih banyak serangan udara jarak jauh terhadap jaringan listrik Ukraina sementara musim dingin akan segera tiba. Diyakini, serangan itu adalah senjata psikologis yang melemahkan semangat untuk membiarkan rakyat Ukraina dalam dingin dan gelap. [ka/ab]
Forum