Tautan-tautan Akses

Presiden Trump: AS Telah Gagal Berunding dengan Korut Selama 25 Tahun


Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam konferensi pers di Taman Mawar (Rose Garden), Gedung Putih, Washington DC, 26 September 2017. (Foto: dok).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam konferensi pers di Taman Mawar (Rose Garden), Gedung Putih, Washington DC, 26 September 2017. (Foto: dok).

Presiden Donald Trump, Senin (9/10), mengatakan bahwa usaha Amerika berunding dengan Korea Utara telah gagal selama lebih 20 tahun.

“Negara kita tidak berhasil berunding dengan Korea Utara selama 25 tahun, dengan memberi milyaran dolar dan tidak memperoleh hasil apapun. Kebijakan demikian tidak memberi hasil!,” kata Trump dalam cuitannya.

Komentar baru Trump itu adalah indikasi yang terbaru bahwa ia mungkin akan mengakhiri kebijakan Amerika yang sudah lama yang bertujuan untuk membendung pengembangan senjata nuklir Korea Utara, tanpa konfrontasi.

Hari Sabtu (7/10), Trump menulis bahwa presiden-presiden Amerika yang lalu telah berunding dengan para pemimpin Korea Utara, dan mencapai persetujuan dan uang yang berjumlah sangat besar diberikan, tetapi hasilnya tidak ada.

"Persetujuan sudah dilanggar sebelum tintanya kering, yang membodohi para perunding Amerika. Maaf, hanya satu cara lain yang akan berhasil!,” kata Trump.

Belum jelas apa yang dimaksud Trump, tetapi komentarnya tampaknya yang ia maksudkan adalah tindakan militer.

Trump telah berminggu-minggu memancing pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dengan mengatakan Amerika Serikat akan menghancurkan sama sekali Korea Utara bila perlu untuk melindungi diri dan sekutu-sekutu Amerika kalau Pyongyang menyerang. Korea Utara telah melakukan banyak percobaan misil dan nuklir, termasuk peluncuran roket ke angkasa Jepang.

Media pemerintah Korea Utara mengutip Kim yang mengatakan kepada Komisi Sentral Partai Buruh yang berkuasa pada akhir pekan bahwa program senjata nuklir Korea Utara adalah "pedang berharga" guna melindungi negara itu dari agresi. Kim mengatakan, hulu ledak nuklir adalah "pencegah yang dahsyat" yang menjamin kedaulatan negara atas apa yang ia gambarkan sebagai "ancaman nuklir berkepanjangan dari imperialis Amerika."

Tetapi ia mengakui, masalah Korea Utara dengan Amerika, Jepang, Korea Selatan dan negara-negara lain mengenai pembuatan senjata nuklirnya adalah "situasi internasional yang rumit."

Kim bertekad terus mengembangkan ekonomi negara itu seraya melanjutkan program senjata Korea Utara dalam menghadapi sanksi tegas PBB yang berusaha membatasi pendapatan ekspor Korea Utara. Ia mengatakan Korea Utara menghadapi "cobaan berat" dalam situasi "sulit", tetapi menyatakan ekonominya tumbuh.

Ancaman Trump hari Minggu menimbulkan kemarahan seorang anggota Kongres Amerika, Senator Bob Corker, ketua Komisi Hubungan Luar Negeri di Senat, yang terlibat ‘perang komentar’ dengan presiden di Twitter.

Kepada harian New York Times, Corker mengatakan, ia melihat Trump menjalankan perannya sebagai pemimpin Amerika seperti dalam acara realita di televisi, dengan mengancam negara-negara lain yang bisa menempatkan Amerika "pada jalur menuju Perang Dunia ke-III." [ka/ii]

XS
SM
MD
LG