Tautan-tautan Akses

Presiden Obama akan Sampaikan Kebijakan Pengawasan Senjata Api


Presiden Barack Obama di Gedung Putih, Washington DC (5/1) saat menyampaikan kebijakan pemerintahannya untuk mengurangi kekerasan akibat penggunaan senjata api.
Presiden Barack Obama di Gedung Putih, Washington DC (5/1) saat menyampaikan kebijakan pemerintahannya untuk mengurangi kekerasan akibat penggunaan senjata api.

Obama dijadwalkan duduk bersama Anderson Cooper dari CNN pada hari Kamis ini, dan menjawab pertanyaan dari para hadirin di Universitas George Mason di Fairfax, Virginia, di pinggiran kota Washington DC.

Beberapa hari setelah mengumumkan tindakan eksekutif baru untuk memperketat pengawasan mengenai kepemilikan senjata api, Presiden Amerika Barack Obama akan menyampaikannya kepada masyarakat dalam suatu pertemuan yang akan ditayangkan televisi secara nasional.

Obama dijadwalkan duduk bersama Anderson Cooper dari CNN pada hari Kamis ini, dan menjawab pertanyaan dari para hadirin di Universitas George Mason di Fairfax, Virginia, di pinggiran kota Washington DC.

Sebelumnya pekan ini, presiden mengemukakan serangkaian langkah baru yang mengharuskan, antara lain, lebih banyak penjual senjata api memiliki lisensi dan lebih banyak pembeli yang menjalani pemeriksaan latar belakang.

Para legislator dari fraksi Republik, yang menolak upaya Obama memperketat regulasi senjata api pada tahun 2013, menyatakan presiden melampaui kewenangannya dengan mengeluarkan peraturan-peraturan baru, yang menurut mereka tidak akan membantu membendung kekerasan dengan senjata api.

Masalah pengawasan senjata api sangat memecah belah masyarakat Amerika. Jajak pendapat CNN/ORC yang dilakukan pada pertengahan Desember mendapati 48 persen responden mendukung undang-undang pengawasan senjata api yang lebih ketat, sedangkan 51 persen menentangnya.

CNN menyatakan hadirin dalam pertemuan hari ini akan mencakup mereka yang mendukung dan menentang regulasi senjata api, meskipun National Rifle Association, kelompok pendukung hak-hak memiliki senjata yang paling berpengaruh di Amerika, telah menolak menghadirinya. [uh]

XS
SM
MD
LG