Presiden Mesir Abdel-Fatah el-Sissi membela sejumlah kebijakan penghematan baru pemerintah yang bertujuan untuk membangun kembali perekonomian negara itu yang memburuk, di tengah-tengah gelombang protes sejak dia terpilih kembali sebagai pemimpin.
Seperti dilaporkan Associated Press, pemerintah Mesir telah menaikan harga listrik dan air minum sebagai bagian dari program reformasi ekonomi yang dirancang untuk membuat Mesir memenuhi kualifikasi untuk memperoleh pinjaman dana talangan sebesar $12 miliar selama tiga tahun dari Dana Moneter Internasional (IMF), yang dipastikan diperoleh Mesir pada 2016.
Dalam sebuah pernyataannya di televisi, Selasa (12/6/2018), el-Sissi, mengatakan pemerintah setiap tahunnya telah mensubsidi tarif listrik dan air minum sebesar $18,6 miliar. Ia mengatakan, “kini saatnya kita berbagi membayar kebutuhan itu.”
Langkah-langkah penghematan ketat pemerintah itu memukul kalangan kurang mampu dan kelas menengah di negara itu.
Mesir telah meningkatkan usahanya dalam menumpas pemberontak sejak terpilihnya kembali el-Sisi sebagai presiden dalam pemilu Maret lalu di mana ia tidak mendapat saingan serius. [ab/uh]