Tautan-tautan Akses

Presiden Joko Widodo: Alquran Adalah Rahmat Bagi Seluruh Umat Manusia


Suasana berbuka bersama Presiden Joko Widodo dengan anak yatim dalam Peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara Jakarta Senin 12 Juni 2017 (foto: Biro Pers Kepresidenan)
Suasana berbuka bersama Presiden Joko Widodo dengan anak yatim dalam Peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara Jakarta Senin 12 Juni 2017 (foto: Biro Pers Kepresidenan)

Presiden Joko Widodo mengatakan Peringatan Nuzulul Quran ini membawa pemahaman soal bagaimana memaknai perbedaan.

Presiden Joko Widodo dalam Peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara Jakarta Senin (12/6) mengatakan, Alquran sangat universal bagi seluruh umat di dunia. Di tangan Nabi Muhammad menurut Jokowi, Alquran menjadi rahmat tidak hanya bagi bangsa Arab, tapi seluruh umat manusia.

Presiden Mengatakan Alquran Adalah Rahmat Bagi Seluruh Umat Manusia
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:51 0:00

“Al Qur’an menjadi rahmat, bukan saja untuk bangsa Arab tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia ini. Oleh sebab itu dengan meneladani Rasulullah dalam membangun bangsa dan negara kita Indonesia dalam mengejar kemajuan dan kesejahteraan rakyat kita, kita harus bersandar pada tuntutan universalitas Al Qur’an,” ujar Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo mengatakan, menyelami Al Quran akan membawa kepada pemahaman soal bagaimana memaknai perbedaan.

“Dengan panduan Al Qur’an, kita perlu memahami bahwa sudah menjadi kodrat bangsa kita Indonesia untuk hidup dalam kebhinekaan serta keberagaman suku. Kita memiki 714 suku. Keberagaman agama di negara kita Indonesia. Ada Islam ada Kristen, ada Katolik, ada Hindu ada Budha ada Kong Hu Cu. Keberagaman ras. Dan keberagaman Indonesia. Dan keberagaman golongan ini merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada kita. Dan kita wajib merawat apa yang menjadi anugerah Allah. Kita wajib merawat bhineka tunggal ika kita,” imbuh Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dalam mengejar kemajuan dan kesejahteraan rakyat harus bersandar pada tuntutan universalitas Al-Quran. Jokowi juga mengatakan Al-Quran mengajarkan sikap kerja sama dan saling menolong dalam kehidupan sehari-hari.

“Al Qur’an mengajarkan kita untuk bersikap saling bekerjasama saling tolong menolong dalam semua aspek kehidupan kita sehari-hari. Al Qur’an juga mengajari kita untuk bekerja keras. Untuk mengubah nasib kita, mengubah nasib bangsa kita, Indonesia.

Untuk itu, lanjut Jokowi, pemerintah terus fokus meningkatkan pemerataan ekonomi yang berkeadilan, mengurangi kemiskinan, memberantas radikalisme, memberantas terorisme dan komunisme. Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan pemerataan ekonomi melalui pembagian aset untuk umat agar mempunyai lahan, kemudahan akses permodalan dan pendidikan advokasi yang masif,” ujar Presiden Joko Widodo.

“Selain itu Pemerintah sedang menyusun rencana untuk memperkuat pengembangan ekonomi umat. Melalui pengembangan lembaga keuangan syariah. Yang dikeloa berdasarkan sisitim wakaf,” imbuh Presiden Joko Widodo.

Peringatan Nuzulul Qur’an di Istana tahun ini dilaksanakan sejak Senin pagi. Diawali perlombaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dengan peserta anak yatim, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama di Istana Negara.

Sebanyak 300 anak yatim dan penyandang disabilitas diajak Presiden ke Istana untuk berbuka puasa bersama.

Nuzulul Qur’an atau turunnya ayat-ayat dalam kitab suci umat Islam, Al Qur’an, merujuk pada peristiwa penting yakni turunnya wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad dari Allah SWT melalui malaikat Jibril. Adapun wahyu pertama itu adalah surat Al Alaq ayat 1 hingga 5. Terjemahan dari surat itu adalah; Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan; Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah; Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam; Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. [aw/ab]

XS
SM
MD
LG