Tautan-tautan Akses

Presiden Israel Minta Benjamin Netanyahu Bentuk Pemerintahan Koalisi


Presiden Israel Reuven Rivlin (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 25 September 2019. (Foto: AP)
Presiden Israel Reuven Rivlin (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 25 September 2019. (Foto: AP)

Presiden Israel Reuven Rivlin meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk membentuk pemerintahan koalisi baru. Sang presiden juga menugaskan Netanyahu untuk menerobos kebuntuan pasca-pemilihan yang telah melumpuhkan sistem politik Israel.

Setelah terjadi kampanye yang sengit, Netanyahu menyerukan “pemerintah persatuan yang luas” bersama pesaing utamanya, mantan panglima militer Israel, Benny Gantz. Namun Netanyahu menghadapi tugas sulit, dan juga masa depan dirinya dibayang-bayangi oleh tuduhan korupsi serta lawan-lawannya tidak mau duduk bersama dia.

Reuven Rivlin mengumumkan keputusannya Rabu sore (25/9) setelah bertemu untuk ke dua kalinya dengan Netanyahu dan Gantz, namun gagal mencapai kesepakatan.

Netanyahu mengatakan, sudah jelas Likud yang dipimpinnya, maupun Partai Putih Biru pimpinan Gantz bisa membentuk koalisi, dan satu-satunya opsi adalah bersatu.

Dalam sebuah pernyataan, Gantz tampaknya menolak keikutsertaan Netanyahu. Ia menyinggung masalah hukum yang dihadapi pemimpin Israel itu.

“Partai Biru dan Putih, yang saya pimpin, tidak setuju duduk dalam sebuah pemerintahan dimana pemimpinnya menghadapi dakwaan yang serius,” katanya. “Isu ini, dari antara berbagai faktor penting, adalah lebih penting bagi kami dari pada perolehan pos menteri.” [jm/pp]

Recommended

XS
SM
MD
LG