Persiapan Pemilihan Umum 2014 menjadi salah satu agenda sidang kabinet terbatas yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor Presiden Jakarta Kamis (27/2). Presiden meminta, selain pemerintah selaku penyelenggara proses pemilu, masyarakat juga diharapkan ikut menyukseskan jalannya pemilu agar berlangsung secara jujur, adil dan aman. Selain itu, Presiden juga mengajak semua pihak terkait agar mengatasi bersama jika ada permasalahan menyangkut teknis persiapan Pemilu.
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, Pemerintah berupaya keras meningkatkan partisipasi pemilih yang cenderung menurun sejak 2004 hingga pemilu 2009.
Menurut Menko Polhukam, dalam survei yang dilakukan pemerintah ada kecenderungan partisipasi pemilih yang sekarang sudah sampai pada 73%. Pemerintah berharap agar dalam waktu satu bulan ke depan, partisipasi pemilih ini mudah-mudahan bisa meningkat menjadi 75%.
Djoko menambahkan sidang kabinet juga membahas aspek keamanan pemilu. Pemerintah yakin TNI dan Polri sudah berada di tahap siap untuk melakukan pengamanan pemilu.
Presiden juga mengingatkan Polri dan TNI agar tetap menjaga netralitasnya dalam penyelenggaraan Pemilu 2014. Netralitas TNI sudah dijabarkan dalam perintah harian Panglima TNI. Jika ada anggota TNI aktif yang mau mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif atau calon Presiden, harus mengajukan pensiun dini sebagai prajurit TNI.
Mengenai masalah distribusi logistik pemilu, Djoko Suyanto memastikan armada milik Polri dan TNI siap digunakan untuk mengangkut dan menyalurkan ke daerah jika memang dibutuhkan oleh Komisi Pemilihan Umum.
Dari data Kementrian Dalam Negeri, partisipasi pemilih untuk menggunakan suaranya di setiap penyelenggaraan pemilu semakin turun. Pada pemilu pertama Indonesia di era reformasi, yaitu pemilu 1999, partisipasi pemilih mencapai 92,74 persen. Angka itu menurun pada pemilu 2004 menjadi 84,07 persen. Dan Pada pemilu 2009, partisipasi pemilih terus merosot menjadi hanya 71 persen.
Jadwal pemilu 2014 akan dilaksanakan dua kali, yaitu pemilu legislatif pada tanggal 9 April 2014 yang akan memilih para anggota dewan legislatif. Sementara untuk pemilu presiden akan berlangsung pada 9 Juli 2014 yang akan memilih presiden dan wakil presiden.
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, Pemerintah berupaya keras meningkatkan partisipasi pemilih yang cenderung menurun sejak 2004 hingga pemilu 2009.
Menurut Menko Polhukam, dalam survei yang dilakukan pemerintah ada kecenderungan partisipasi pemilih yang sekarang sudah sampai pada 73%. Pemerintah berharap agar dalam waktu satu bulan ke depan, partisipasi pemilih ini mudah-mudahan bisa meningkat menjadi 75%.
Djoko menambahkan sidang kabinet juga membahas aspek keamanan pemilu. Pemerintah yakin TNI dan Polri sudah berada di tahap siap untuk melakukan pengamanan pemilu.
Presiden juga mengingatkan Polri dan TNI agar tetap menjaga netralitasnya dalam penyelenggaraan Pemilu 2014. Netralitas TNI sudah dijabarkan dalam perintah harian Panglima TNI. Jika ada anggota TNI aktif yang mau mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif atau calon Presiden, harus mengajukan pensiun dini sebagai prajurit TNI.
Mengenai masalah distribusi logistik pemilu, Djoko Suyanto memastikan armada milik Polri dan TNI siap digunakan untuk mengangkut dan menyalurkan ke daerah jika memang dibutuhkan oleh Komisi Pemilihan Umum.
Dari data Kementrian Dalam Negeri, partisipasi pemilih untuk menggunakan suaranya di setiap penyelenggaraan pemilu semakin turun. Pada pemilu pertama Indonesia di era reformasi, yaitu pemilu 1999, partisipasi pemilih mencapai 92,74 persen. Angka itu menurun pada pemilu 2004 menjadi 84,07 persen. Dan Pada pemilu 2009, partisipasi pemilih terus merosot menjadi hanya 71 persen.
Jadwal pemilu 2014 akan dilaksanakan dua kali, yaitu pemilu legislatif pada tanggal 9 April 2014 yang akan memilih para anggota dewan legislatif. Sementara untuk pemilu presiden akan berlangsung pada 9 Juli 2014 yang akan memilih presiden dan wakil presiden.