Tautan-tautan Akses

Presiden Imbau Evaluasi Kebijakan Impor untuk Ketahanan Pangan


Para pedagang daging menunggu pembeli di sebuah pasar tradisional di Jakarta (Foto: dok).
Para pedagang daging menunggu pembeli di sebuah pasar tradisional di Jakarta (Foto: dok).

Menko bidang Perkonomian, Hatta Rajasa, mengatakan bahwa Presiden Yudhoyono berharap para menteri terkait dapat mengantisipasi persoalan harga dan stok komoditas tanpa harus melakukan impor.

Dalam tiga pekan terakhir pemerintah terus mendatangkan daging sapi dan sapi siap potong dari Australia untuk mencukupi stok sekaligus menekan harga. Harga daging sapi semula sekitar Rp 85 ribu menjadi sekitar Rp 120 ribu per kilogram membuat pemerintah mengambil langkah cepat yaitu impor.

Menurut Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, impor tidak dapat dihindari karena kenaikan harga daging sapi sudah tidak wajar. Selain itu, pemerintah menurut Wamen, Rusman Heriawan harus cepat mengantisipasi ketersediaan stok daging sapi karena kebutuhannya terus meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Cepat bisa kita konsumsi dan cepat mempengaruhi harga, apa itu? Daging beku, ini langsung kan diimpor daging bekunya, lalu dilempar ke pasar harga menjadi turun, yang kedua yang setengah instan adalah mengimpor sapi siap potong, yang juga dilakukan ya dalam rangka menjelang lebaran ini,” jelas Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan.

Terkait kekhawatiran masyarakat mengenai kualitas daging impor, Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan memastikan daging sapi asal Australia layak konsumsi.
Untuk mengatasi agar distribusi berjalan lancar, impor daging sapi diantaranya dipercayakan pemerintah juga dikelola oleh Badan Urusan Logistik atau Bulog.

Direktur Perum Bulog, Sutarto Alimoeso menegaskan, Bulog juga menjamin daging impor dalam kondisi layak konsumsi. Selain itu Bulog berjanji akan mendistribusikan daging impor dengan baik, harga terjangkau dan tepat sasaran.

Dalam beberapa kali operasi pasar, Bulog menetapkan harga daging sapi di kisaran Rp 75 ribu hingga 85 ribu per kilogram. “Kepengawasan ini menjadi hal yang sangat penting yang selalu kita lakukan tentunya. Nanti Insya Allah kita bisa lalukan dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya,” kata Sutarto Alimoeso.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan meninjau sebuah pasar tradisional di Solo. (Foto: dok)
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan meninjau sebuah pasar tradisional di Solo. (Foto: dok)
Pada kesempatan berbeda, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengklaim langkah pemerintah mengimpor daging sapi dan sapi siap potong sudah tepat. Ditegaskan Menteri Gita Wirjawan hal tersebut terbukti dengan turunnya harga daging di pasar terutama di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

“Daging sapi ini sudah mulai turun di Jabodetabek. Saya cukup yakin, kalau kita tingkatkan pasokan terus, ini akan bisa membantu stabilisasi harga,” jelas menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

Namun langkah pemerintah mengimpor daging sapi dan sapi siap potong kurang direstui Presiden Yudhoyono. Hal tersebut disampaikan Menko Perekonomian, Hatta Rajasa. Menurut Menko, Hatta Rajasa, presiden berharap para menteri terkait harus dapat mengantisipasi persoalan harga dan stok komoditas tanpa harus melakukan jalan pintas dengan cara impor.

Presiden meminta produk lokal harus ditingkatkan sekaligus memberdayaan peternak lokal. Menurut Menko, Hatta Rajasa, upaya menekan impor juga berlaku untuk seluruh komoditas pangan. “Presiden meminta ini dievaluasi, dicarikan solusi tepat agar kita tidak mengalami ...katakanlah dalam situasi tertentu harus menutup dengan impor. Jadi meningkatkan ketahanan pangan menjadi kata kunci kita,” jelas Menko Hatta Rajasa.

Recommended

XS
SM
MD
LG