Presiden Burma Thein Sein mengatakan pemerintahannya bertekad untuk memajukan negara menuju demokrasi yang sehat setelah puluhan tahun kekuasaan militer.
Thein Sein memberi janji itu hari Senin dalam upacara makan malam kenegaraan resmi di Singapura, dan sekali lagi dalam wawancara dengan suratkabar Straits Times negara kota itu.
Pemerintah sipil yang didukung militer Burma itu telah melakukan beberapa reformasi politik yang dramatis sejak memegang kekuasaan bulan Maret lalu, termasuk pembebasan ratusan tahanan politik, penyelenggaraan pembicaraan perdamaian dengan pemberontak suku dan mengizinkan kebebasan pers yang lebih besar.
Thein Sein tiba di Singapura hari Minggu, dengan disertai oleh delegasi para tokoh pengusaha dan menteri perekonomian untuk lawatan selama empat hari.
Burma hari Senin menandatangani perjanjian dengan Singapura, yang menyatakan bersedia memberikan bantuan untuk membuka dan memodernisasi ekonomi Burma.
Berdasarkan perjanjian itu, Singapura akan memberikan pendidikan teknis dan keterampilan untuk membantu pemerintah Burma melatih rakyatnya dalam bidang-bidang seperti perencanaan ekonomi dan pembangunan wilayah perkotaan.