Dengan jumlah kasus baru virus corona dilaporkan berlipat dua daripada dua bulan silam, dan dengan varian omicron yang sangat mudah menular menyebabkan hampir 75 persen kasus di AS, Presiden Joe Biden dijadwalkan menyampaikan pidato pada Selasa (21/12). Pidato itu akan menyoroti pentingnya vaksinasi COVID-19 dan langkah-langkah baru yang diambil pemerintahannya untuk memerangi pandemi ini.
Gedung Putih menyatakan menjelang pidato itu bahwa Biden akan mengumumkan penerapan klinik-klinik vaksinasi darurat dan lokasi-lokasi tes federal baru sebagai upaya untuk mendistribusikan 500 juta tes cepat yang dapat dilakukan sendiri di rumah ke keluarga-keluarga Amerika mulai bulan Januari.
Prakarsa baru ini juga mencakup membantu perawatan pasien COVID-19, dengan menyediakan berbagai pasokan seperti ventilator, masker N-95, sarung tangan dan gaun pelindung untuk para tenaga kesehatan. Pemerintah federal juga akan berupaya meningkatkan kapasitas di rumah sakit-rumah sakit dan mengerahkan 1.000 personel kesehatan militer ke berbagai rumah sakit, kata Gedung Putih.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan pada Senin (20/12) bahwa pesan penting dalam pidato Biden adalah mengenai perlunya vaksinasi COVID-19, yang oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) disebut efektif dalam mencegah sakit parah dan kematian.
“Yang penting, ia akan menyatakan kembali bahwa kita siap dan bahwa individu yang telah divaksinasi lengkap memiliki perangkat untuk melindungi diri dengan suntikan booster dan masker yang direkomendasikan CDC,” kata Psaki. “Bagi mereka yang memilih untuk tidak divaksinasi, ia akan mengeluarkan peringatan keras dan jelas bahwa individu yang belum divaksinasi akan terus menyebabkan kasus rawat inap dan kematian.”
Menurut data CDC, 204 juta orang di AS telah mendapat vaksinasi lengkap, dan 61 juta orang, atau 30 persen populasi – telah menerima suntikan booster. [uh/ab]